NUSANTARA

Gubernur Papua Minta Pemerintah Tunda Penambangan Blok Wabu

Konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata di Intan Jaya makin memanas.

AUTHOR / Arjuna Pademme

Gubernur Papua Minta Pemerintah Tunda Penambangan Blok Wabu
Ilustrasi: Pramuniaga menunjukkan emas untuk investasi atau batangan Antam di sebuah gerai emas di Malang, Jatim. Kamis (10/3/2022). (FOTO: Antara/Ari Bowo)

KBR, Jayapura- Gubernur Papua, Lukas Enembe meminta pemerintah menunda rencana penambangan emas di Blok Wabu, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Sebab, sejak ada rencana penambangan di Blok Wabu, konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata di Intan Jaya makin memanas.

Selain itu, rencana tersebut juga ditolak masyarakat adat dengan berbagai alasan. Salah satunya, mereka khawatir kehilangan tanah adatnya akibat penambangan.

Juru bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus mengatakan gubernur Papua telah menyurati Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat, 18 Februari 2022.

Dalam surat itu, Gubernur Papua meminta pemerintah menunda sementara, rencana penambangan emas di Blok Wabu, hingga situasi di Intan Jaya benar benar aman.

"Beliau sudah mengirim surat kepada pemerintah pusat tentang penghentian sementara proses (rencana penambangan emas di Blok Wabu]) yang terjadi di Intan Jaya," kata Rifai Darus, Jumat,(3/6/2022).

Baca juga:

Juru bicara gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus mengatakan gubernur Papua khawatir apabila rencana penambangan emas Blok Wabu dilanjutkan di saat situasi daerah tidak kondusif, maka akan berdampak pada makin banyak korban. Korban tidak hanya akan dari pihak kelompok bersenjata dan aparat keamanan, juga warga sipil di sana.

"Beliau (Gubernur Papua) minta jangan lagi ada korban dari kedua pihak, baik dari pihak TNI maupun masyarakat adat di Papua. Beliau hampir tiap hari berdiskusi tentang itu. Banyaknya korban yang meninggal di Papua, baik dari TNI (aparat keamanan) maupun masyarakat adat, membuat beliau sangat sedih," kata Rifai Darus, Jumat,(3/6/2022).

Ia mengakui, suatu daerah memang butuh investasi untuk menunjang pembangunan. Akan tetapi, sulit berinvestasi apabila situasi keamanan di suatu daerah tidak memungkinkan, seperti di Intan Jaya.

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!