NUSANTARA

Gas Belerang Sebabkan Petani Kubis Merugi

KBR68H, Bondowoso

AUTHOR / friska Kalia

Gas Belerang Sebabkan Petani Kubis Merugi
belerang, petani, kubis


KBR68H, Bondowoso – Jumlah gas belerang dari Gunung Ijen yang berlebihan menyebabkan rusaknya sejumlah lahan pertanian. Sekitar 50 hektar lahan perkebunan kubis milik petani di sekitar lereng gunung ijen, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur rusak akibat gas belerang yang dikeluarkan gunung Ijen.

Salah seorang petani kubis, Arsono menyatakan bahwa lahan kubis miliknya mengalami rusak dan layu daunnya akibat gas belerang.
“Kalau sekarang banyak yang kena gas belerang, pengaruh ini bisa membuat daun kubis menguning dan tidak bisa membesar."

Kondisi ini menyebabkan harga kubis menurun dari semula dihargai Rp. 2000 perkilo menjadi Rp. 1500 perkilo.

"Tapi kalau kubisnya begini meski harga mahal ya tetap rugi,” kata Arsono kepada KBR68H saat ditemui di ladang kubisnya, Senin (31/03).

Paparan gas belerang tersebut, kata Arsono, berdampak pada berkurangnya hasil produksi kubis. Selain itu, kubis yang telah terpapar gas belerang, kualitasnya menurun karena tanaman kubis tidak tumbuh besar.

Saat ini harga panen kubis yang mencapai Rp. 2000 perkilo terbilang cukup tinggi sehingga banyak petani yang memanen kubisnya untuk meminimalisir kerugian.

Sriyati, salah seorang petani kubis dari Desa Kalisat, Dusun Kampung Baru mengatakan namun dengan adanya gas belerang maka kubis dijual dengan harga lebih rendah.


Editor: Luviana

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!