NASIONAL

Desa Kunci Sukses Percepatan Penurunan Stunting

Pemerintah menargetkan angka stunting menurun hingga 14 persen pada 2024.

AUTHOR / Astri Yuana Sari

Desa Kunci Sukses Percepatan Penurunan Stunting
Ilustrasi: Petugas kesehatan mengukur lingkar kepala balita dalam agenda Posyandu di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (21/1/2023). (Foto: ANTARA/Akbar Tado)

KBR, Jakarta- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyebut, desa menjadi salah satu kunci sukses program percepatan penurunan stunting atau tengkes.

Sebab kata Hasto, kepala desa adalah orang yang paling mengetahui dan memahami kondisi penduduk di wilayahnya. Hal ini disampaikan Hasto saat membuka Webinar Praktik Baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting (De'Best) di 1.000 HPK, Selasa, (24/10).

"Terutama fokus kita di dalam percepatan penurunan stunting, maka sangat ditentukan oleh desa. Oleh karena itu saya mengimbau kepada seluruh desa tentunya bisa mengikuti program Bina Keluarga Balita dan juga menghidupkan kembali posyandu, yang tentu di dalamnya ada kegiatan Bina Keluarga Balita, dan juga selalu menjalankan program secara holistik dan terintegrasi," kata Hasto dikutip dari kanal YouTube BKKBN, Selasa, (24/10/2023).

Kepala Desa dan TPK

Hasto mengatakan, kepala desa perlu melakukan inovasi-inovasi dalam menjalankan tugasnya untuk mengurus warga, menyejahterakan rakyat, dan memperhatikan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayahnya.

Menurutnya, penurunan angka stunting di tingkat desa juga sangat mudah dilakukan. Apalagi ada pendampingan dari tim pendamping keluarga (TPK) minimal tiga orang per seribu penduduk.

"Saya yakin saya yakin yakinnya apabila Pak Kepala Desa itu punya fokus yang kuat terhadap stunting, saya yakin itu yang bisa mengatasi sampai seakar-akarnya itu kepala desa," kata Hasto.

Hasto menambahkan, pemberian ASI eksklusif untuk balita juga harus diperhatikan, terutama untuk bayi usia 0 sampai 6 bulan, saat masa emas pertumbuhan. Hasto juga meminta kepala desa dan tim pendamping keluarga memerhatikan makanan pendamping ASI, serta nutrisi untuk ibu hamil.

"Itu hal-hal yang penting untuk diperhatikan oleh kepala-kepala desa, kepala-kepala kampung. Inovasi menjadi kunci saya kira ya," ujar Hasto.

Target Penurunan Stunting

Sebelumnya, pemerintah menargetkan angka stunting menurun hingga 14 persen pada 2024. Saat ini, angka stunting nasional masih 21,6 persen. Sejumlah hal yang dilakukan pemerintah antara lain dengan pencegahan yang difokuskan pada dua tahap, yakni sebelum dan setelah kelahiran.

Program-program tersebut akan dilakukan di berbagai provinsi, terutama yang prevalensi stuntingnya tinggi. Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan pertumbuhan anak terganggu.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!