NUSANTARA

Daftar Tahun Ini, Warga Bondowoso Baru Bisa Ibadah Haji di 2030

Calon jemaah haji di Bondowo, Jawa Timur, harus ekstra sabar untuk bisa menunaikan ibadah haji. Sebab, daftar tunggu keberangkatan haji di kabupaten ini mencapai 16 tahun.

AUTHOR / Friska Kalia

Daftar Tahun Ini, Warga Bondowoso Baru Bisa Ibadah Haji di 2030
Warga Bondowoso, Ibadah Haji

KBR, Bondowoso – Calon jemaah haji di Bondowo, Jawa Timur, harus ekstra sabar untuk bisa menunaikan ibadah haji. Sebab, daftar tunggu keberangkatan haji di kabupaten ini mencapai 16 tahun.

Menurut Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kantor Kementerian Agama Bondowoso, Muhammad Yunus, masyarakat yang mendaftarkan diri untuk haji tahun ini, harus menunggu hingga tahun 2030.
 
“Kalau daftar tahun ini, maka masuk nomer porsi tahun berangkat 2030 untuk haji reguler. Ada juga haji khusus atau PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) yang kalau daftar sekarang berangkatnya tahun 2020,” kata Muhammad Yunus saat ditemui KBR, Kamis (17/07).

Menurut Yunus, lamanya antrean haji ini karena semakin tingginya minat masyarakat untuk menunaikan ibadah haji. Selain itu, adanya pemotongan kuota dari Pemerintah Arab Saudi juga menjadi alasan meningkatnya jumlah antrean.
 
Untuk tahun ini, untuk tahun ini, ada 479 jemaah haji asal Bondowoso yang akan berangkat ke tanah suci. Pemberangkatan calon jemaah haji asal Bondowoso untuk tahun 2014, dijadwalkan pada 1 September 2014 dari seluruh embarkasi menuju ke Arab Saudi.

Kabupaten Bondowoso mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 22 jemaah. Menurut Yunus, 22 jemaah yang ditambahkan ke kuota tersebut harus segera melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang tahun ini oleh Pemerintah ditetapkan sebesar US$ 3.308,90 atau sekitar Rp38,7 juta.

Editor: Anto Sidharta

Baca lagi:


ICW: Pengelola Ibadah Haji Harus Independen

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!