NUSANTARA

Boven Digoel Belum Mampu Wujudkan Swasembada Pangan.

Hingga kini Kabupaten Boven Digul, Papua, belum mampu mewujudkan swasembada pangan. Hal ini dibuktikan dengan pemenuhan kebutuhan makanan pokok dan sayuran masih didatangkan dari luar daerah kabupaten. Sedangkan ketersediaan lahan dan tingkat kesuburan ta

AUTHOR / Radio Fajar Pengharapan

Boven Digoel Belum Mampu Wujudkan Swasembada Pangan.
Boven Digoel, Pangan.

KBR68H, Boven Digul- Hingga kini Kabupaten Boven Digul, Papua, belum mampu mewujudkan swasembada pangan. Hal ini dibuktikan dengan pemenuhan kebutuhan makanan pokok dan sayuran masih didatangkan dari luar daerah kabupaten. Sedangkan ketersediaan lahan dan tingkat kesuburan tanah dinilai cukup baik.

Kepala Bidang Bina Usaha Tani di Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel Margaretha Jaolat menjelaskan, untuk mewujudkan swasembada pangan, sepanjang tahun lalu dinas telah menyalurkan bantuan modal usaha tani  Rp 5,9 miliar.  Dana itu berasal dari APBN yang diperuntukkan bagi 59 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sehingga, masing-masing Gapoktan mendapatkan Rp 100 juta.

Margaretha menambahkan, dari 59 kelompok yang dinilai berhasil  hanya 3 kelompok Gapoktan. Indikatornya adalah kelompok yang mampu mengembalikan modal mencapai 50%, sementara kelompok lain baru mencapai 25% bahkan kurang dari itu.

Margareta mengakui, belum berhasilnya swasembada pangan Kabupaten Boven Digoel ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya pendampingan yang intensif terhadap kelompok tani, juga belum adanya kebun-kebun percontohan di setiap kampung.

“Apabila ada kebuh percontohan, maka masyarakat akan lebih mudah meniru dengan melihat contoh dari pada hanya diberi penyuluhan tentang cara-cara bercocok tanam”, kata Margaretha dengan tegas.

Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel berjanji,  di tahun 2013 setiap kampung ditempatkan tenaga penyuluh pertanian  untuk mendampingi setiap kelompok tani yang ada. Dengan cara demikian tujuan swasembada pangan segera terwujud. (Riswanto)

Sumber: Radio Fajar Pengharapan.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!