NASIONAL
BNPT Identifikasi 200-an Ponpes Terafiliasi Jaringan Teroris
Ada 11 pondok pesantren terafiliasi dengan Jamaah Anshoru Khilafah, 68 pondok pesantren terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah dan 119 pondok pesantren terafiliasi dengan Jamaah Anshorut Daulah.
AUTHOR / Agus Lukman
KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengklaim telah mengidentifikasi hampir 200-an pondok pesantren yang terafiliasi dengan kelompok teroris. Saat rapat dengan Komisi Hukum DPR, Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyampaikan identifikasi itu dilakukan sepanjang tahun lalu untuk pencegahan.
"Kami juga himpun sejumlah pondok pesantren yang diduga terafiliasi. Ini dalam upaya pencegahan di lapangan," kata Boy Rafli Amar saat rapat dengan Komisi III DPR, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Boy memaparkan, ada 11 pondok pesantren terafiliasi dengan Jamaah Anshoru Khilafah, 68 pondok pesantren terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah dan 119 pondok pesantren terafiliasi dengan Jamaah Anshorut Daulah yang merupakan simpatisan kelompok teroris ISIS.
Ia melanjutkan, BNPT juga mengidentifikasi puluhan rumah singgah milik jaringan terorisme. Rumah singgah itu antara lain ada di Depok, Jawa Barat yang dikelola BM Muhzatul Ummah. Rumah singgah ini terdiri dari 10 kontrakan, dengan dua mobil operasional, tiga buah motor serta tiga unit usaha yaitu toko herbal, warung mie bakso dan ayam geprek.
Baca juga:
- Wapres: Terorisme dan Radikalisme Tak Ada di Ajaran Agama Manapun
- Belasan Eks DI/TII dan NII Ikrar Setia kepada NKRI, Bagaimana Dua Juta Lainnya?
Sementara di Cikampek, Jawa Barat, rumah singgah dikelola BM Lan Tabur. Terdiri dari 30 kontrakan, dua mobil operasional, lima buah motor, serta dua unit usaha yaitu jahit gamis dan sembako.
Sedangkan di Cilacap, ada tiga unit kontrakan beserta dua motor operasional. Rumah singgah juga terdeteksi di Solo, Jawa Tengah yang dikelola oleh Anfiqu Center.
Editor: Fadli Gaper
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!
saiful3 years ago
LUAR BIASA SEKOLAH SEKOLAH KRISTEN, HINDU, BUDHA, KONGHUCU DI INDONESIA, 1 PUN SEKOLAH NYA TIDAK ADA YANG TERPAPAR JARINGAN TERORIS.... Salut Buat Ketua BNPT yang sudah memeriksa secara rinci terorisme di Jaringan Pesantren di Indonesia.... Saya kira pak Ketua BNPT bisa jadi calon presiden RI tahun 2024....