NASIONAL

Beras Langka, Wapres Minta Bulog Gelontorkan Cadangan

“Kita meminta kepada pihak Bulog untuk segera digelontorkan karena barangnya ada, kalau tidak digelontorkan maka di pasaran tidak ada,”

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Beras langka
Warga antre membeli sembako murah di Banyuwangi, Jatim, Minggu (11/02/24). (Antara/Budi Candra)

KBR, Jakarta- Wakil Presiden Republik Indonesia, Maruf Amin menanggapi soal penghentian sementara bantuan pangan beras pada 8 Februari hingga 14 Februari 2024. Bantuan pangan kan  kembali dilakukan 15 Februari usai pemungutan suara Pemilu 2024.

Keputusan itu diambil oleh Bapanas maupun Bulog guna menghormati pemilu serta menghindari kesan politisasi. Di sisi lain, masyarakat tengah mengalami kelangkaan beras.

Maruf mengatakan Bulog memiliki stok 800 ribu ton beras dan ada 400 ribu ton beras impor yang sedang dalam perjalanan ke Indonesia.

“Jadi kira-kira stok kita sebentar lagi itu mencapai 1,2 juta ton ya oleh karena itu saya minta memang supaya segera digelontorkan kepada masyarakat supaya tidak ada kekurangan beras di masyarakat dan juga untuk menekan harga jangan sampai harganya tinggi,” ucap Maruf di Istana Wapres, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Dia pun meminta kepada Bulog segera disalurkan ke pasaran lantaran stok beras tersedia.

“Kita meminta kepada pihak Bulog untuk segera digelontorkan karena barangnya ada, kalau tidak digelontorkan maka di pasaran tidak ada,” ujarnya.

Baca juga:

Sebelumnya Bulog mengklaim sudah menyalurkan beras ke pasar modern lebih banyak 160 persen dibandingkan tahun lalu. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi heran ada kelangkaan beras di pasar modern.

"Banyak sekali informasi yang datang ke kami, kita taruh 1 ton, itu kan 1.000 kg. Kalau 5 kg (satu kemasan) berarti ada 200 sak, masa hanya dalam setengah jam habis terjual?" Ujar Bayu  saat mengecek stok beras SPHP di Ramayana Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2).

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!