BERITA
Bayi Gajah Mati Terkena Jerat Baja di Aceh Jaya
Penyelamatan melibatkan tim dokter dan ahli hewan.
AUTHOR / Erwin Jalaludin
KBR, Aceh– Seekor bayi gajah Sumatera (elephas maximus Sumatranus) mati usai terkena jerat baja di kawasan pedalaman Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Gajah itu mati pada Selasa pagi (16/11), setelah kondisinya memburuk akibat infeksi dari luka bekas jeratan.
Juru bicara Tim Dokter Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Rosa Rika Wahyuni mengklaim sudah berupaya melakukan penanganan medis maksimal untuk mengobati luka gajah tersebut, antara lain dengan amputasi belalai. Namun, langkah itu belum bisa menolong, karena infeksi sudah parah.
"Pas dilihat sudah dalam kondisi mati, malamnya masih baik-baik saja. Tak diduga karena kalau dilihat dari dia (gajah-red) aktif, dari matanya sudah bagus. Kita tidak menyangka kalau dia akan mati secepat itu. Itulah untuk memastikan dia mati dari hasil laboratorium," kata Rosa Rika Wahyuni kepada KBR, Selasa, (16/11).
Bayi Gajah Ditemukan Mati Terluka di Aceh Timur
Jubir Tim Dokter BKSDA Aceh, Rosa Rika Wahyuni mengatakan bakal mengirimkan hasil nekropsi atau bedah bangkai gajah ke laboratorium forensik, untuk memastikan penyebab pasti kematian. BKSDA juga sudah berkoordinasi dengan pihak Polisi Resort (Polres) Aceh Jaya untuk mengusut pelaku yang memasang jerat baja.
"Kemarin bayi gajah itu masih sempat bercanda dengan kita tim medis, tanpa ada gejala suatu apa pun. Tapi, pas tadi kira-kira mau dekat Subuh terlihat sudah mati, mungkin akibat luka infeksi yang kemungkinan sudah lama sekitar sebulan lalu," tuturnya.
Sebelumnya, seekor bayi gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) terluka terkena jerat seling baja di kawasan pedalaman Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Saat ditemukan, jerat itu masih menempel di bagian tengah belalai gajah.
BKSDA sudah mengevakuasi gajah itu ke Pusat Latihan Gajah Saree, Kabupaten Aceh Besar. Penyelamatan juga melibatkan tim dokter dan ahli hewan.
Editor: Sindu
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!