Banyuwangi Kembali Terdampak Abu Raung, BPBD Bagikan Masker

Paparan abu vulkanik Gunung Raung meningkat, BPBD Banyuwangi Jawa Timur bagikan masker ke masyarkat di wilayah Kecamatan Kalibaru.

KBR,Banyuwangi- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Jawa Timur, membagikan masker kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Kalibaru. Sebab wilayah tersebut saat ini terpapar abu vulkanik gunung Raung yang aktivitasnya kembali meningkat.

Juru bicara BPBD Banyuwangi Eka Muharram, sedikitnya empat ribu masker saat ini diberikan ke Kecamatan Kalibaru atas permintaan aparat pemerintahan desa setempat. Sebab sejak Rabu pagi (22/7/2015) wilayah itu diguyur hujan abu vulkanik gunung Raung.

Menurut Eka, selain di Kecamatan Kalibaru pembagian masker juga dilakukan BPBD di sejumlah Kecamatan lainya yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) bencana gunung Raung, yaitu Kecamatan Songgon, Sempu, Glenmor dan Singonjuruh.

“Hari ini kita droping karena ada laporan Kalibaru ini ada dampak abu, hujan abu? Iya kita droping ke Kalibaru ini. Sudah kita ajukan itu  sampai 600 ribu kita minta ke BNPB, mudah- mudahan dalam waktu dekat ada realisasi. Aktivitas gunung Raung ini kan akan lama, sehingga kita membutuhkan masker dalam jumlah yang cukup,” kata Eka Muharram (22/7/2015).

Juru bicara BPBD Banyuwangi Eka Muharram menambahkan, pihaknya sendiri masih mempunyai cadangan 100 ribu masker. Untuk itu, bagi masyarakat yang membutuhkan masker bisa mengajukan permintaan dan tidak dipungut biaya.

Selain itu kata Eka, BPBD Banyuwangi saat ini juga sedang mengajukan penambahan masker ke BNPB pusat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terus meningkatnya aktivitas vulkanik gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember tersebut. Sebab berdasarkan informasi dari PVMBG erupsi Raung akan berlangsung lama, sebab tipe letusanya strombolian.

Status gunung Raung di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, meningkat dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Gunung Raung dinaikkan menjadi Siaga mulai tanggal 29 Juni 2015 pukul 9.00 WIB karena aktivitas kegempaannya mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya status ini, PVMBG merekomendasikan tidak ada aktifitas manusia di radius 3 kilometer dari puncak gunung. 

Editor: Dimas Rizky