NUSANTARA

Banyak Persalinan ke Dukun, Pemkab Kurang Sosialiasi soal JKN

Pakar kesehatan reproduksi dan seksualitas Bagus Rahmat menilai meningkatnya persalinan ibu ke dukun bayi lantaran pemerintah kurang sosialisasi tentang penggunaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

AUTHOR / Wiwik Ermawati

Banyak Persalinan ke Dukun, Pemkab Kurang Sosialiasi soal JKN
melahirkan, dukun

KBR68H, Jakarta - Pakar kesehatan reproduksi dan seksualitas Bagus Rahmat menilai meningkatnya persalinan ibu ke dukun bayi lantaran pemerintah kurang sosialisasi tentang penggunaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 


Bagus mengungkapkan, biaya persalinan bisa ditanggung JKN meski Jaminan Persalinan (Jampersal) telah dihapus. Dia berharap pemerintah di daerah-daerah dapat mensosialisasikan dengan benar penggunaan JKN khususnya bagi persalinan ibu.


"Harapannya sebetulnya di era jaminan sosial atau Jaminan Kesehatan Nasional ini, semenjak 1 Januari 2014, itu harapannya justru angka pesakitan menurun. Angka kesehatan ibu meningkat. Angka kesakitan bayi, angka kematian menurun. Kalau sampai terjadi hal-hal seperti masyarakat tidak tercover karena tidak tahu bahwa mereka harus berpartisipasi ya itu sebetulnya karena kurang sosialisasi," kata Bagus dalam Program Sarapan Pagi KBR68H. 


Sebelumnya, penghapusan program Jampersal di Bondowoso, Jawa Timur, berdampak pada meningkatnya angka persalinan ibu melalui dukun bayi. Program ini dihapus menyusul kemunculan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 


Kepala Seksi (Kasi) Ibu dan Anak, Dinas Kesehatan Bondowoso, Nur Haris Iriani mengatakan hingga hari ini tercatat ada 100 persalinan ibu melalui dukun bayi. Menurutnya, faktor biaya menjadi salah satu penyebab tingginya angka tersebut.


Editor: Antonius Eko 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!