BERITA
Awak Bus Puspa Indah Mogok, Ratusan Calon Penumpang Terlantar
Penyebabnya karena munculnya Bus Patas bernama Bagong, trayek baru dengan jenis,rute dan jurusan yang sama yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jatim
AUTHOR / Muji Lestari
KBR, Jombang - Sekitar 40-an armada bus Puspa Indah jurusan Malang-Tuban hari
ini tidak beroperasi. Ratusan awak bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
itu melakukan aksi mogok di terminal Jombang,Jawa Timur.
Penyebabnya
karena munculnya Bus patas bernama Bagong dengan jenis, rute
dan jurusan yang sama yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi
Jatim. Akibatnya, menurut awak bus Puspa Indah, penumpang menjadi sepi dalam beberapa
waktu terakhir.
Salah satu awak bus Puspa Indah, Mulyadi mengatakan, pendapatan awak bus Puspa Indah menurun drastis dan tidak sesuai
dengan biaya operasional yang mereka keluarkan. Salah satu penyebabnya yaitu Bus Bagong dengan tarif kelas eksekutif atau patas itu juga mengambil
penumpang kelas ekonomi disepanjang jalan Malang hingga Tuban.
Para awak
bus Puspa Indah meminta agar Dinas terkait mencabut izin operasi bus
Bagong yang telah disalahgunakan itu.
"Mulai sesudah lebaran setelah Sholat Ied itu jalan. Tuntutan kami
parkirnya harus dipindahkan ke jalur barat diterminal Jombang
ini,tarifnya harus sesuai dengan tarif patas tidak boleh narik
biasa,terus ketiga tidak boleh ambil penumpang dijalan,kan antar
terminal misalnya di Tuban boleh dan di Malang,Jombang, mereka ambil
penumpang dijalan seenaknya sendiri,padahal patas itu," kata Mulyadi.
Selasa (21/7/2015).
Akibat aksi mogok awak bus Puspa Indah itu, ratusan calon penumpang
tujuan Malang dan Tuban terlantar di Terminal Kepuhsari Jombang. Kata Mulyadi, awak bus Puspa Indah mengancam akan terus melakukan aksi mogok, hingga tuntutan mereka terpenuhi.
Editor : Sasmito Madrim
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!