BERITA
Alasan Pemkab Banyuwangi Beri Uang Saku Bagi Pelajar Miskin
Pemkab menganggarkan Rp 2 miliar untuk uang saku
AUTHOR / Hermawan Arifianto
KBR, Banyuwangi- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur akan memberikan uang saku bagi pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) miskin. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemberian uang saku bertujuan menekan angka putus sekolah.
Kata Anas, penyebab siswa putus sekolah di antaranya karena orang tua tidak memberikan uang saku. Menurut dia, siswa akan malu ke sekolah tanpa uang saku hingga memilih untuk tidak bersekolah lagi.
Anas menjelaskan pemberian uang saku terhadap siswa miskin ini sudah dianggarkan di APBD Kabupaten Banyuwangi 2018, sebesar Rp 2 miliar. Dijadwalkan program ini sudah mulai berjalan selambat- lambatnya pada tahun ajaran baru mendatang.
“Memberikan uang saku Rp 5000 kepada anak SD yang sangat miskin. Karena banyak anak yang tidak mau bukan karena tidak bisa bayar sekolah, tapi karena dia sebagian malu kepada temanya karena tidak punya uang saku. Dan anak SMP yang sangat miskin itu kita beri ung saku Rp 10000 setiap hari. Harapan kita anak- anak ini menjadi pendorong untuk sekolah. Mekanismenya nanti akan diatasi teknis oleh dinas terkait dan verifikasinya tentu ada data yang valid dari desa,” kata Abdullah Azwar Anas di Kantor Bupati Banyuwangi, Selasa ( 28/11).
Menurut Anas, saat ini Dinas pendidikan Banyuwangi sudah mulai melakukan pendataan terhadap siswa miskin yang akan diberi uang saku.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!