NUSANTARA

Air Tercemar Bakteri, Warga Bondowoso Masih Minum Air Mentah

Sebagian warga di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masih ada yang meminum air mentah. Padahal kualitas air di beberapa wilayah di kabupaten itu tidak memenuhi syarat kesehatan.

AUTHOR / Friska Kalia

Air Tercemar Bakteri, Warga Bondowoso Masih Minum Air Mentah
Bakteri, Warga Bondowoso, Air Mentah

KBR, Bondowoso – Sebagian warga di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masih ada yang meminum air mentah. Padahal kualitas air di beberapa wilayah di kabupaten itu tidak memenuhi syarat kesehatan.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Bondowoso, Titit Pramiasih mengatakan, berdasarkan 25 sampel yang diambil di 25 puskesmas, hampir separuh dinyatakan mengandung bakteri coli.

“Dari hasil Laboratorium dari 25 Puskesmas, kita lakukan pemeriksaan biologi. Ada beberapa yang dinyatakan tidak memenuhi syarat karena mengandung bakteri coli. Diantaranya (di daerah) Sempol, Curahdami, Sumber Wringin, Kotakulon, hampir separuhnya,” kata Titit Pramiasih saat ditemui KBR di Kantor Dinas Kesehatan Bondowoso, Senin (26/5).

Menurutnya, sampel yang diteliti merupakan sampel air yang diambil dari sumur gali milik masyarakat yang biasa digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Titit mengatakan, penyebaran bakteri coli ini berbahaya bagi kesehatan, namun cara mematikan bakteri ini juga terbilang mudah, yaitu dengan memasak air dengan suhu 100 derajat celcius.

Dinas Kesehatan mengakui, pola hidup masyarakat Bondowoso, utamanya yang berada di daerah pinggiran masih tradisional seperti tidak memasak air untuk dikonsumsi dan menggunakan sungai sebagai tempat Mandi Cuci Kakus (MCK).

Untuk, itu, pihaknya telah mengimbau kepada petugas di puskesmas yang air di daerahnya dinyatakan tidak memenuhi syarat, untuk terus melakukan pendekatan kepada warga sekitar agar tidak meminum air mentah.

Editor: Anto Sidharta

Baca juga: Proyek Waduk Molor, Balikpapan Terancam Krisis Air Bersih

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!