NUSANTARA

40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Aremania Serukan 3 Tuntutan

Mereka membawa 135 keranda dan foto-foto para korban serta teatrikal menggambarkan terjadinya tragedi itu.

AUTHOR / Zainul Arifin

40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Aremania Serukan 3 Tuntutan
Ribuan Aremania berunjuk rasa di Balai Kota Malang untuk menuntut pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan, Kamis, 10 November 2022. Foto: KBR/Zainul Arifin

KBR, Malang- Ribuan Aremania berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 10 November 2022. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan. Sebab, mereka menilai proses hukum pelaku peristiwa itu belum menyentuh aktor utama, seperti bekas Kapolda Jawa Timur, Nico Afinto.

Salah satu pendamping Tim Gabungan Aremania, Andi Irfan mengatakan aksi yang digelar itu bertepatan dengan 40 hari terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Kata dia, ada tiga tuntutan yang diserukan untuk keadilan bagi seluruh korban dan keluarga korban tragedi tersebut.

"Seret, tangkap dan adili seluruh aktor di balik peristiwa Tragedi Kanjuruhan, juga pelaku lapangan Tragedi Kanjuruhan. Ada puluhan polisi telah diperiksa dalam sidang etik, tapi hanya ada tiga tersangka. Perwira paling tinggi yang paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini, yakni Nico Afinta sama sekali belum tersentuh oleh hukum," kata Andi Irfan di sela aksi, Kamis, (9/11/2022).

Tuntutan kedua yakni menjadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat. Kemudian menuntut pemerintah membayar seluruh kerugian yang diderita korban dan keluarga korban melalui mekanisme kompensasi maupun restitusi.

Aksi Aremania dimulai sejak pukul 12.00 WIB dengan titik kumpul di Stadion Gajayana Malang. Mereka membawa 135 keranda dan foto-foto para korban serta teatrikal menggambarkan terjadinya tragedi itu. Massa aksi lalu long march lewat Jalan Kayutangan menuju Balai Kota Malang, pusat lokasi aksi.

Di depan balai kota, mereka menggelar doa bersama, serta menuntut Wali Kota Malang, Sutiaji, menandatangani pernyataan sikap Aremania, untuk diteruskan ke pemerintah pusat. Hujan lebat tak menyurutkan massa aksi. Unjuk rasa berakhir sekitar pukul 15.00 usai Sutiaji menandatangani pernyataan sikap.

135 Korban Meninggal

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi usai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Pertandingan itu berakhir dengan kekalahan Singo Edan di kandang sendiri dengan skor 2-3. Usai kekalahan itu, para suporter turun ke lapangan, dan kemudian diadang aparat keamanan, yang disertai tembakan gas air mata ke arah penonton, dan ke tribun.

Gas air mata itu diduga menjadi memicu kepanikan dari para penonton, sehingga membuat mereka panik berebut keluar stadion.

Kepanikan akibat gas air mata, membuat ratusan penonton terinjak-injak, sesak napas, dan meninggal.

Tercatat, 135 orang meninggal akibat tragedi tersebut. Sedangkan korban luka-luka sebanyak 583 orang, terdiri atas luka ringan 511, luka sedang 46, dan luka berat 26 orang.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!