NUSANTARA

350 M untuk Perbaikan Keraton Cirebon

Pemerintah pusat berupaya menyelamatkan situs cagar budaya, dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 350 Miliar untuk merevitalisasi bangunan empat Keraton di Cirebon (Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Kaprabonan).

AUTHOR / Radio Suara Gratia FM

350 M untuk Perbaikan Keraton Cirebon
keraton cirebon, revitalisasi

KBR68H, Cirebon- Pemerintah pusat berupaya menyelamatkan situs cagar budaya, dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 350 Miliar untuk merevitalisasi bangunan empat Keraton di Cirebon (Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Kaprabonan).

Secara bertahap selama lima tahun kedepan, seluruh bagian bangunan keraton baik fisik maupun non fisik yang sudah rusak akan diperbaiki tanpa mengurangi nilai sejarah dan tetap mempertahankan estetika. Hal ini sebagai wujud untuk mempertahankan keraton sebagai tempat tujuan wisata religi dan edukasi bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Ditemui dalam kunjungannya ke Keraton Kasepuhan Cirebon, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 350 Miliar untuk merevitalisasi bangunan keraton, yang bersumber dari APBD Provinsi, APBD Kota dan APBN.

“Di Indonesia terdapat lebih dari 70 Keraton, masing-masing memiliki anggaran yang berbeda dilihat berdasarkan kebutuhan masing-masing keraton,”ujarnya.

Ia melanjutkan, revitalisasi ini tidak hanya dilakukan di Cirebon saja tetapi meliputi seluruh keraton di Nusantara. Menurutnya, Keraton merupakan salah satu ikon pariwisata bagi masyarakat Jawa Barat, selain itu memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat tidak hanya dari segi pariwisatanya saja sekaligus memperkuat NKRI.

Pada kesempatan yang sama Sultan Sepuh ke-XIV Keraton Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat mengatakan, revitalisasi ini meliputi perbaikan di bidang fisik dan non fisik.

“Pembangunan tidak hanya dari segi bangunannya saja tetapi pedagang asongan/kaki lima, petugas parkir, peminta-minta, pengrajin, dan keseniannya juga akan direvitalisasi,”katanya.

Ia menjelaskan, premejaaan bangunan tidak hanya dilakukan di lingkungan keraton saja tetapi seluruh situs sejarah juga akan direvitalisasi seperti Bangunan Siti Hinggil, Masjid Agung Sang Ciptarasa, Goa Sunyaragi dan Makam Sunan Gunungjati.

Arief mengaku, terakhir kali keraton mendapat bantuan dari Pemerintah Kota pada tahun 2011 lalu kurang lebih sebesar Rp 75.000.000, untuk memperbaiki tembok sekeliling keraton sepanjang 2.000 meter dengan tinggi 2 meter. Sultan Arief menambahkan, program ini berjalan mulai bulan  Mei 2013 mendatang.

“Paling lambat bulan Mei program sudah berjalan, karena harus melalui proses konservasi selama lima bulan,”pungkasnya.

Sumber: Radio Suara Gratia FM

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!