NUSANTARA

UGM Sediakan Rumah Ibadah Enam Agama di Lingkungan Kampus

"Sejak awal mahasiswa masuk ke sini sudah terekspos dengan keberagaman. Jadi ini akan menjadi modal besar bagi Indonesia ke depan,"

AUTHOR / Ken Fitriani

 UGM Sediakan Rumah Ibadah Enam Agama di Lingkungan Kampus
Peresmian 6 rumah ibadah di lingkungan kampus UGM, Selasa (19/12/2023). (Foto : Humas UGM).

KBR, Yogyakarta- Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi memiliki 6 rumah ibadah yang berada di lingkungan kampus.

Di kompleks itu terdapat dua gereja untuk kegiatan kerohanian agama Katolik dan Kristen Protestan, vihara untuk peribadatan agama Buddha, kelenteng untuk peribadatan agama Konghucu serta pura untuk peribadatan agama Hindu. Sebelumnya di kampus telah ada Masjid Kampus dan Mardliyyah Islamic Center.

Ketua MWA UGM, Pratikno mengatakan, adanya fasilitas kerohanian ini sangat membanggakan dan sesuai dengan ideologi Indonesia, yakni Pancasila. Keunggulan di Indonesia adalah toleransi lintas agama dan lintas etnis

"Sejak awal mahasiswa masuk ke sini sudah terekspos dengan keberagaman. Jadi ini akan menjadi modal besar bagi Indonesia ke depan," katanya usai meresmikan 6 rumah ibadah di UGM, Selasa (19/12/2023).

Pratikno menambahkan, komunitas keagamaan di lingkup UGM dapat menghidupkan fasilitas tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang bermakna.

Selain itu, ia menyebut inisiatif ini dapat menginspirasi institusi pendidikan lainnya untuk ikut mewadahi para sivitas untuk menekuni kegiatan keagamaan sekaligus merayakan keberagaman.

"Kita bisa mendorong kebinekaan dari UGM. Harapannya ini terus diperluas di universitas lain, sehingga kesadaran akan perbedaan tetapi tetap bersatu menguat di antara anak muda kita," jelas Pratikno.

Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia mengatakan fasilitas kerohanian itu dibangun untuk mewadahi kegiatan-kegiatan kerohanian bagi sivitas akademika yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

"Di UGM sendiri salah satu karakter yang kita bangun adalah inklusivitas. Kita memang heterogen, sehingga itu harus diwadahi termasuk dalam hal keberagamaan,” ujar Ova.

Fasilitas Kerohanian di kampus UGM ini berdiri pada lahan seluas 5.994 meter persegi. Di dalam kompleks terdapat area terbuka hijau, plaza, serta area parkir.

Baca juga:

- Guru Agama Konghucu Minim di Rembang, Murid Belajar Agama Lain

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!