NUSANTARA

"Jogja Coffee Week", Ratusan Brand Kopi Nusantara Dipamerkan

Siwi mengatakan, ajang tersebut juga bisa menjadi sarana edukasi dan melting pot antar produsen dan konsumen terlebih potensi kopi di Yogyakarta sangat luar biasa.

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / Resky Novianto

kopi
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengenakan apron dan meyeduh kopi sebagai penanda dibukanya Jogja Coffee Week#4 di JEC, DIY, Jumat (6/9/2024)

KBR, Yogyakarta- Jogja Coffee Week (JCW) kembali digelar dan resmi dibuka oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menyebut ajang tahunan Jogja Coffee Week#4 menjadi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi di DIY. Hal ini lantaran ajang tersebut dapat mendatangkan pengunjung maupun peserta pameran dari seluruh Indonesia.

"Ini menjadi salah satu trigerr (pemicu-red) untuk pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta karena ini kan tahun keempat. Kopi menjadi ajang persatuan dan gembira. Ini tidak bisa terselenggara tanpa peran dari berbagai lembaga, cofeeshop, dari petani kopinya, " katanya ditemui usai pembukaan Jogja Cofee Week#4 di Jogja Expo Center, Jumat (6/9/2024) petang.

Siwi mengatakan, ajang tersebut juga bisa menjadi sarana edukasi dan melting pot antar produsen dan konsumen terlebih potensi kopi di Yogyakarta sangat luar biasa. Sebab jika petani kopi tidak memiliki pasar, maka putaran ekonomi juga tidak akan berjalan.

"Pasar kan sudah melihat, peningkatan produktivitas terhadap kopi ini harus dikembangkan. Kami di lingkungan Pemda DIY sangat mendukung acara ini, " tandasnya.

Wadah bagi Petani dan Pegiat Kopi

Ketua Asosiasi Kopi Indonesia, I Ketur Putrayasa menambahkan, seluruh petani dan pegiat kopi harus diwadahi untuk berkolaborasi dengan pemerintah. Pihaknya melihat, kopi bisa membangun kekuatan nasional dan membangun ekonomi bangsa.

"Dari kopi anak muda tidak lagi jadi pengangguran. Tahun 2023 jumlah coffee shop di DIY sebanyak 3.700, besar tenaga kerja yang diserap dan kebanyakan masih muda. Kopi bukan saja mempersatukan anak bangsa tapi juga bisa memberikan lapangan kerja," imbuhnya.

Putrayasa mengungkapkan, melalui asosiasi ini para pegiat kopi, termasuk petani bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung kesejahteraan ekonomi pelaku UMKM, khususnya di DIY.

"Pengurus yang dibentuk akan terus mendukung pemerintah untuk UMKM yang akan membangun kekuatan ekonomi, " pungkasnya.

Jogja Coffee Week#4 diikuti oleh 110 tenant dan 150 brand ini diselenggarakan pada 6-8 September 2024.

Acara ini berlangsung di Hall C Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, dengan tema "Experience Difference."

Event ini menjadi wadah bagi pelaku usaha kopi dari seluruh Nusantara, mulai dari hulu hingga hilir, untuk mempromosikan produk mereka.

Baca juga:

Petani Kopi Perempuan Jombang Bertahan di Tengah Krisis Iklim

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!