NUSANTARA

Antisipasi Covid-19 Naik Lagi, Banyuwangi Sediakan 10 Ribu Dosis Vaksin

“Kita sedang antisipasi ini menjadi warning bagi kita semua untuk mewaspadai supaya tidak ada peningkatan, biasanya sudah Singapura, ini agak dekat Jakarta sampai ke Jawa Timur,"

AUTHOR / Hermawan Arifianto

Antisipasi Covid-19 Naik Lagi, Banyuwangi Sediakan 10 Ribu Dosis Vaksin
Ilustrasi. Vaksin COVID-19 dosis booster. (Antara)

KBR, Banyuwangi- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyiapkan 10 ribu dosis vaksin untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang kembali meningkat.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan puluhan ribu vaksin itu akan didistribusikan ke seluruh puskesmas dan sejumlah rumah sakit di Banyuwangi. Kata dia, saat ini Banyuwangi masih nol kasus Covid-19 pasca dicabutnya status pandemi oleh pemerintah pusat.

“Kita sedang antisipasi ini menjadi warning bagi kita semua untuk mewaspadai supaya tidak ada peningkatan, biasanya sudah Singapura, ini agak dekat Jakarta sampai ke Jawa Timur. Itu rilis dari WHO itu varian Omicron sub varian Eris, EG.5 dan EG.2,” ujar Amir di Banyuwangi Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).

Amir mengatakan, penyebaran Covid-19 harus diwaspadai karena eskalasi kasus di Jakarta berpotensi sampai ke Jawa Timur, termasuk Banyuwangi. Untuk itu, ia berharap masyarakat dapat melaksanakan kembali anjuran protokol kesehatan.

"Menggunakan masker, dan sering melakukan cuci tangan. Dan Bagi masyarakat yang mengalami sakit, diharapkan untuk berdiam diri di rumah," tutur Amir.

Baca juga:

- Kasus Covid-19 di Jakarta Naik 40 Persen

- Libur Nataru 2024, DPR: Manfaatkan Vaksin Gratis Covid

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat penambahan kasus Covid-19 dari rata-rata di bawah 60 kasus sepekan, menjadi 267 kasus dari rentang 28 November hingga 2 Desember 2023.

Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan penambahan kasus tersebut disebabkan subvarian EG.2 dan EG.5, yang sudah ada sejak Agustus lalu. Kata dia, subvarian EG.5 menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Singapura.

“Memang dari pengalaman yang lalu penambahan kasus bahkan peningkatan kasus ada kaitannya dengan mobilisasi orang saat libur panjang, libur Nataru, itu bisa menjadi penyebab kenaikan kasus. Tetapi kenaikan itu tidak perlu dikhawatirkan kalau yang masuk rumah sakit tidak banyak bahkan tidak ada kematian,” kata Syahril kepada KBR, Rabu (6/12/2023).

Syahril memastikan tak ada kematian dalam penambahan kasus yang terjadi saat ini. Namun demikian, dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kemenkes, kata Syahril, juga meminta agar meningkatkan pengawasan di pintu masuk seperti bandara, pelabuhan, dan daerah perbatasan. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan mengingat negara tetangga, Singapura dan Malaysia sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!