NASIONAL

Yasonna dan Arifin Dikeluarkan dari Kabinet, Ini Respons PDIP

sulit untuk tidak menaruh curiga pergantian terhadap Pak Yasonna untuk lebih memuluskan agenda dari parpol

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Muthia Kusuma

PDIP
Dekorasi kepala banteng di Rakernas PDIP, Kamis, (17/1/2020) (FOTO: ANTARA)

KBR, Jakarta– Reshuffle atau perombakan kabinet dalam kurun waktu kurang dari dua bulan jelang lengsernya Presiden Joko Widodo dinilai tidak akan efektif untuk pemerintahan. Juru bicara PDIP, Chico Hakim menilai perombakan kabinet ini sangat kental dengan kepentingan politis untuk mengakomodasi kepentingan transisi pemerintah dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

“Terkait perombakan kabinet harus kami tegaskan bahwa ini hak prerogatif presiden, namun agak sulit untuk tidak menaruh curiga bahwa pergantian terhadap Pak Yasonna Laoly atau Menkumham juga untuk lebih memuluskan agenda-agenda dari partai politik atau keinginan tokoh-tokoh untuk masuk ke dalam partai politik. Apalagi sekarang terjadi banyak munas dan muktamar jelang pilkada dan jelang Oktober,” ucapnya kepada KBR, Senin (19/8/2024).

Juru bicara PDIP, Chico Hakim mengatakan, meski presiden mempunyai hak prerogatif untuk merombak susunan kabinetnya, namun Jokowi semestinya tidak mengambil langkah strategis di akhir masa jabatannya. Dia khawatir menteri yang baru ditunjuk tidak cukup waktu untuk bekerja optimal karena terbatasnya sisa masa jabatan.

“Dalam waktu yang sangat singkat tersebut, sangatlah sulit untuk mewujudkan efektivitas pemerintahan, kecuali ada agenda-agenda politik tersembunyi di dalamnya. Secara etika, seharusnya pemerintahan tidak mengambil keputusan strategis dalam masa transisi ini. Pak Jokowi tampaknya meragukan kapasitas Pak Prabowo dalam membentuk pemerintahan yang akan datang, sehingga dilakukan tindakan mendahului,” sambungnya.

Baca juga:

Menteri yang dikeluarkan dari kabinet adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sekaligus kader PDIP, Yasonna Laoly. Selain itu, ada pula Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang disebut-sebut dekat dengan partai berlambang banteng itu.

Kini, menteri PDIP di Kabinet tinggal lima orang, di antaranya Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Bintang Puspayoga.

Sementara itu, bekas MenkumHAM Yasonna Laoly menyatakan, Presiden Joko Widodo tidak mengungkapkan alasan pencopotan dirinya dari kursi MenkumHAM.

Yasonna yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan mengaku, sebelum resmi dicopot ia dipanggil menghadap Jokowi pada Minggu kemarin. Kata dia, tak ada penjelasan atas alasan pencopotan dan dirinya juga tidak maumempertanyakan hal itu ke presiden.

Yasonna menyebut, sudah tahu bakal di-reshuffle, bahkan ia juga sudah menginstruksikan stafnya untuk mengemas beberapa barang pribadinya.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!