NASIONAL

Wapres Minta BEI Beri Kemudahan Akses Permodalan untuk UKM

Ma'ruf Amin menegaskan, saat ini pasar modal tidak lagi eksklusif

AUTHOR / Astri Yuanasari

UKM
Aktivitas UKM pembuatan kerupuk di Serang, Banten, Jumat (19/11/2021) (FOTO: Antara/Asep Fathulrahman)

KBR, Jakarta- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat terobosan untuk memberikan kemudahan akses permodalan bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Hal ini disampaikan Wapres Ma'ruf saat meresmikan perdagangan BEI 2024, di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Wapres Ma'ruf Amin menegaskan, saat ini pasar modal tidak lagi eksklusif hanya dapat dinikmati oleh kalangan korporasi besar saja.

"Dan juga kita harapkan bahwa pasar modal ini tidak hanya untuk pemilik modal besar, tapi juga menjadi tempat untuk pemodal-pemodal yang kecil ya UKM, usaha kecil menengah. Jadi itu usaha kecil ya UKM ini kita harapkan nanti menjadi tempat memperoleh (pembiayaan-red) di pasar modal ini," kata Ma'ruf dalam keterangan pers, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Wapres, Selasa (2/1/2024).

Baca juga:

Wapres Ma'ruf Amin juga meminta agar BEI dan pemangku kepentingan bisa meningkatkan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait pasar modal, baik melalui jalur pendidikan formal atau informal.

Selain itu, Ma'ruf meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terus mendorong perluasan dan pemerataan akses keuangan, terutama produk pasar modal.

"Kita patut syukuri bahwa di 2023 ini semuanya mengalami perbaikan, naik melampaui target ya, ini satu hal yang saya kira luar biasa. Karena itu kita harapkan juga di 2024 ini akan lebih baik lagi. Nah itu kita optimis jadi tahun 2024 setelah mengalami 2023 ini, ini tahun optimis ya mudah-mudahan tahun ini menjadi tahun berkah, jadi ekonomi kita lebih baik lagi," pungkasnya.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!