NASIONAL

Wali Kota Balikpapan Curhat ke Jokowi, Kotanya Macet Sejak Ada IKN

Itu sudah kami ungkapkan juga sama Bapak Presiden, antisipasi-antisipasi terhadap fasilitas-fasilitas dan tentunya juga infrastruktur nanti yang harus diperlukan dari pemerintah pusat.

AUTHOR / Teddy Rumengan

EDITOR / Wahyu Setiawan

Wali Kota Balikpapan Curhat ke Jokowi, Kotanya Macet Sejak Ada IKN
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud saat memperingati HUT ke-63 Pramuka di Balai Kota, Rabu (14/08/2024). (KBR/Teddy Rumengan)

KBR, Balikpapan – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan kotanya kini macet sejak ada Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Rahmad mengaku sudah menyampaikan keluhannya itu kepada Presiden Joko Widodo.

Rahmad Mas’ud mengatakan, dampak dari pemindahan ibu kota negara mulai terasa seperti lonjakan penduduk dan kemacetan.

Dia meminta pemerintah pusat ikut menyiapkan sarana dan fasilitas seperti infrastruktur jalan, pendidikan, hingga kesehatan di Balikpapan.

Namun, Rahmad Mas’ud juga menegaskan Pemerintah Kota Balikpapan mendukung penuh Nusantara jadi ibu kota negara.

"Sebagai penyangga IKN kami harus siap mengantisipasi semua terhadap pertumbuhan penduduk, kemudian masalah lalu lintas, dan yang lain-lain. Dan itu sudah kami ungkapkan juga sama Bapak Presiden, antisipasi-antisipasi terhadap fasilitas-fasilitas dan tentunya juga infrastruktur nanti yang harus diperlukan dari pemerintah pusat ke Kota Balikpapan," ujarnya, Rabu (14/08/2024).

Rahmad Mas’ud dalam beberapa kesempatan mengatakan sudah mulai merasakan imbas pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Di antaranya petumbuhan penduduk Balikpapan yang dia perkirakan sudah mencapai 1 juta jiwa dari sebelumnya hanya sekitar 700-an ribu jiwa.

Kemudian kemacetan yang kini terjadi di sejumlah titik akibat jumlah kendaraan yang terus meningkat.

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur dimulai tahun 2022. Presiden Jokowi mengatakan megaproyek itu diperkirakan rampung 10-15 tahun mendatang.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!