NASIONAL
Usai Pertemuan Prabowo-Megawati, Elite Politik Soroti Persatuan Nasional
PDI-P akan tetap berada di luar koalisi pemerintahan Prabowo.

KBR, Jakarta- Presiden ke-7 Joko Widodo menyambut baik pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Ia menyebut suasana Lebaran menjadi momentum yang tepat untuk mempererat silaturahmi antar-pemimpin bangsa.
“Saya sampaikan, silaturahmi masih suasana Lebaran, antar-tokoh, antar-pemimpin bangsa sangat baik. Jadi pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik. Untuk kebaikan negara sangat baik,” kata Jokowi usai bertemu Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia di Solo, Selasa (8/4/2025).
Jokowi juga menilai inisiatif pertemuan antara Presiden aktif dengan Megawati sebagai langkah positif di tengah kesibukan masing-masing tokoh.
Pertemuan Prabowo-Megawati berlangsung di tempat tinggal Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, pada Senin (7/4/2025) malam.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyampaikan rasa syukur Presiden Prabowo Subianto atas dukungan yang diberikan oleh PDI-P terhadap pemerintahannya. Meski begitu, PDI-P akan tetap berada di luar koalisi pemerintahan Prabowo.
"Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo yang telah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 bisa efektif untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat. Karena itu, jika dianggap perlu, silakan menggunakan PDI-P sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan, tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi." ucap Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, di Gedung DPR RI pada Rabu (9/4/2025).
Baca juga:
Pernyataan itu, menurut Muzani, menunjukkan harapan besar PDI-P agar Prabowo sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara dapat menjalankan kekuatannya untuk kepentingan rakyat dan bangsa.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan pertemuan antara Prabowo dan Megawati pada Senin (7/4/2025) malam di tempat tinggal Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, merupakan silaturahmi dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Dasco menambahkan, salah satu topik yang dibahas adalah upaya pemerintah dalam menghadapi situasi global, di mana Megawati berbagi pengalamannya dalam mengatasi krisis di masa kepemimpinannya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyebut pertemuan tersebut sebagai simbol persatuan nasional.
"Yang saya tahu kan belum di koalisi. Jadi InsyaAllah doain aja semuanya. Tapi semuanya baik-baik aja kok ya,” ujar Bahlil usai menemui Jokowi di Solo.
Dari kubu PDIP, Juru Bicara Mohamad Guntur Romli menegaskan, kedua tokoh itu berkomitmen terus menjalin komunikasi dan kerja sama ke depan.
"Beliau (Megawati) merasa tidak punya hambatan untuk terus melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan Presiden Prabowo meski posisi politik PDIP saat ini masih berada di luar pemerintahan" ucap Mohamad Guntur Romli dalam keterangan persnya, Rabu, (9/4/2025).
Sebelumnya, Guntur Romli menegaskan, keputusan PDIP untuk berada di luar pemerintahan merupakan rekomendasi Rakernas Mei tahun lalu.
“Tetap menjaga check and balance, menjaga mekanisme kontrol. Itu merupakan rekomendasi Rakernas ke-5 Mei 2024,” ucap Romli kepada KBR, Rabu (2/4/2025).
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!