NASIONAL

Ulah Sindikat Penipuan Internasional, Ratusan WNI Jadi Korban TPPO di Dubai

Polri menangkap empat tersangka kasus penipuan online dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional.

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / Agus Luqman

Ulah Sindikat Penipuan Internasional, Ratusan WNI Jadi Korban TPPO di Dubai
Petinggi Polri menunjukkan barang bukti kasus penipuan online menyasar WNI di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/7/2024). (Foto: ANTARA/Aditya Pradana)

KBR, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap empat tersangka kasus penipuan online dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jaringan internasional.

Direktur Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Himawan Bayu Aji mengatakan, korban kejahatan ini mencapai ratusan orang dengan jumlah kerugian mencapai Rp 59 miliar.

"Di-briefing di lokasi bahwa tugas operator adalah mencari korban WNI dengan teknik social engineering. Social engineering artinya dia memblasting link website-nya, kemudian pelajari pola-polanya untuk menawarkan investasi ataupun pekerjaan paruh waktu dengan hasil yang direkayasa. Sehingga korban mendapatkan untung atau komisi," kata Himawan dalam Konferensi Pers, Selasa, (16/7/2024).

Himawan Bayu Aji mengatakan para WNI tersebut sempat melarikan diri lantaran merasa terancam dan tertipu.

Para korban melarikan diri usai menyadari pekerjaan yang dijanjikan tidak sesuai.

"Pada awalnya mendapatkan untung atau komisi dan kemudian menjadi rugi lebih besar daripada komisi yang diterima." katanya.

Himawan menyebut, otak kejahatan penipuan online dan TPPO merupakan pria asal China berinisial SZ dan tiga WNI berinisial NSS, H, dan M. Modus yang dilakukan yakni mengajak target korban untuk melakukan like dan subscribe konten.

Kasus ini terungkap setelah Konsulat Jenderal RI di Dubai menginformasikan ada pemulangan WNI yang dipekerjakan oleh komplotan scammer jaringan internasional di Dubai. Polisi kemudian mengajukan red notice ke Interpol di Dubai untuk memburu komplotan ini.

Baca juga:


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!