NASIONAL

Turunkan Harga Elpiji, Pertamina Rugi Rp 6,7 Triliun

KBR68H, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan PT Pertamina akan rugi Rp 6,7 trilliun tahun ini karena menurunkan harga jual LPG 12 kg. Semula Pertamina menaikkan harga Rp3900-an per kg dan kemudian turun menjadi Rp1.000

AUTHOR / Abu Pane

Turunkan Harga Elpiji, Pertamina Rugi Rp 6,7 Triliun
elpiji, turun, pertamina, rugi

KBR68H, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan PT Pertamina akan rugi Rp 6,7 trilliun tahun ini karena menurunkan harga jual LPG 12 kg. Semula Pertamina menaikkan harga Rp3900-an per kg dan kemudian turun menjadi Rp1.000 per kg.

"Ini menurut laporan Pertamina. Hasil riset independennya, itu sebetulnya bisa menerima kalau naiknya itu Rp 100.000. Ruginya belum dihitung. Yang jelas kalau nanti rugi lagi, BPK sudah tahu prosesnya. Bahwa tidak bisa menghapus kerugian sekaligus begitu saja. Kalau kemarin rugi Rp 7,7 trilliun. Sekarang naik hanya Rp 1000 per kg, maka kerugiannya sekitar Rp 6,7 trilliun," ujar Dahlan di Jakarta, Senin (6/1).

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menambahkan, kebijakan penurunan besaran kenaikan harga LPG 12 kg diambil setelah pemegang saham memperhatikan keluhan warga. Sebelumnya, sejumlah warga beralih ke LPG 3 kg karena keberatan dengan kenaikan harga LPG 12 kg yang mencapai Rp 3.900-an per kg. Dengan kenaikan sebesar itu, gas LPG ukuran 12 kg dijual dikisaran 120-140 ribu per tabung.

Sebelumnya, PT. Pertamina menaikan harga elpiji 12 kg sebesar 46.800/tabung. Kenaikan itu disebabkan tingginya harga elpiji di pasar internasional dan turunnya nilai tukar rupiah. Keputusan ini merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan dalam laporan hasil pemeriksaan pada Februari 2013, yang menyatakan bahwa Pertamina menanggung kerugian atas bisnis elpiji nonsubsidi sebesar Rp 7,73 triliun pada 2011-Oktober 2012.

Data Pertamina menyebutkan, pada 2013, konsumsi elpiji 12 kilogram mencapai 977 ribu ton atau naik hampir 100 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, harga pokok perolehan elpiji rata-rata meningkat menjadi US$ 873 setelah nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika. Kondisi ini menyebabkan Pertamina merugi lebih dari Rp 5,7 triliun sepanjang 2013. Kerugian tersebut timbul sebagai akibat dari harga jual 12 kilogram yang masih jauh di bawah harga pokok perolehan.

Editor: Doddy Rosadi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!