NASIONAL

Turunkan Emisi GRK, Wapres: Pemerintah Tak Bisa Bekerja Sendiri

Dukungan multipihak dan multisektor dalam paradigma kolaborasi dan kerja sama, termasuk dari dunia usaha, sangat diperlukan.

AUTHOR / Muthia Kusuma

Turunkan Emisi GRK, Wapres: Pemerintah Tak Bisa Bekerja Sendiri
Wakil Presiden Maruf Amin saat acara Anugerah PROPER Tahun 2022 di Istana Wakil Presiden, Kamis, (30/12/2022). (Dok Setwapres)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Maruf Amin memastikan Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Pemerintah dalam Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) menargetkan, emisi Indonesia turun lebih 31 persen dengan kemampuan sendiri, dan lebih 43 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Kata Wapres, upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.

"Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk mencapai target tersebut. Dukungan multipihak dan multisektor dalam paradigma kolaborasi dan kerja sama, termasuk dari dunia usaha, sangat diperlukan untuk memenuhi target yang telah kita tetapkan. Partisipasi aktif dunia usaha dalam aksi-aksi nyata mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan berkelanjutan, sangat dinantikan," ucap Ma'ruf pada acara penyerahan penghargaan Anugerah PROPER Tahun 2022 di Istana Wakil Presiden, Kamis, (30/12/2022).

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, target penurunan itu didasarkan pada beragam kebijakan nasional terkait perubahan iklim. Mulai dari penerapan pajak karbon, upaya mencapai serapan karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan yang berimbang atau FOLU Net Sink 2030, mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta inisiasi program biodiesel B40.

Baca juga:

Wapres menambahkan, pemerintah juga membentuk Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Penilaian itu diharapkan dapat mendorong setiap aktivitas bisnis industri untuk mematuhi peraturan lingkungan hidup.

Menurutnya, PROPER juga menjadi platform untuk melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.

"Saya berharap, semakin banyak perusahaan yang akan menjadi agen perubahan, utamanya dengan melibatkan para pemangku kepentingan untuk ikut menjaga lingkungan dan mengurangi jejak dampak lingkungan," sambungnya.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!