Dody menyebut, salah satu penyebab utama kecelakaan adalah sistem pengereman truk ODOL (Over Dimension Over Loading) yang gagal berfungsi dengan baik.
Penulis: Astri Yuanasari
Editor: Resky Novianto

KBR, Jakarta- Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau langsung Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat.
Dody mengecek kondisi gerbang tol, setelah terjadinya kecelakaan lalu lintas pada Selasa (4/2/2025) pukul 23.30 WIB.
Insiden diawali truk pengangkut galon yang melaju tak terkendali hingga menabrak sejumlah kendaraan yang sedang mengantre di pintu tol. Akibatnya, 8 orang meninggal serta 11 orang luka-luka.
Dody menyebut, salah satu penyebab utama kecelakaan adalah sistem pengereman truk ODOL (Over Dimension Over Loading) yang gagal berfungsi dengan baik.
"Ya memang ODOL itu kan masalah yang dilematis, berpuluh-puluh tahun, gitu kan. Kita melarang nanti ada masalah di inflasi, biaya logistik naik. Tapi kalau kita kayak sekarang ya begini kan ada nyawa hilang ada jalan rusak," kata Dody kepada wartawan di GT Ciawi 2, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025).
Dody menjelaskan permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan saja, tetapi juga dengan institusi terkait lainnya, termasuk kementerian/lembaga di bidang ekonomi.
"Karena yang terkait tadi, kan ada inflasi, ada biaya logistik, gitu-gitu lah. Jadi kita memang sedang duduk bersama, cari titik keseimbangannya lah. Ya ODOL berkurang tapi di sisi lain biaya-biaya juga tidak perlu naik tinggi, inflasi tetap terjaga, tapi juga biaya preservasi jalan juga nggak terlalu naik tinggi," imbuhnya.
Kementerian PU dan Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah menunggu hasil olah TKP dari Korlantas Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan.
Dody menegaskan, jika memang dirasa perlu melakukan penambahan jalur darurat atas kejadian ini, Kementerian PU siap menindaklanjuti rekomendasi teknisnya.
"Kami menunggu Korlantas dan KNKT untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada kami, karena Kementerian PU juga tidak bisa langsung membuat jalur darurat tanpa ada arahan dan rekomendasi teknis," kata Dody.
Setelah insiden ini, Kementerian PU bersama dengan Jasa Marga dan Kepolisian menutup 4 gerbang tol, dan hanya memfungsionalkan 4 gerbang tol lainnya. Kementerian PU dan Jasa Marga juga tengah melakukan upaya pelebaran jalan tol untuk memperlancar arus lalu lintas.
"Sebenarnya ini merupakan salah satu bagian dari kesiapan kami untuk mensupport layanan Mudik Lebaran Tahun 2025 dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini Jasa Marga sudah melakukan pelebaran jalan, sehingga harapannya dapat kita jaga bersama dan pada saat Mudik Lebaran dapat fungsional," pungkasnya.
Baca juga:
- Kecelakaan di GT Ciawi, Kakorlantas: Dugaan Truk Rem Blong atau Mengantuk