"Ya kalau permintaannya itu kita penuhi demi keselamatan semuanya,"
Penulis: Resky Novianto
Editor:

KBR, Jakarta- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, pemerintah siap memenuhi permintaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) demi membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang menjadi sandera sejak 7 Februari 2023.
Pemerintah, kata Yudo, tetap mengedepankan keselamatan nyawa pilot asal Selandia Baru tersebut.
"(Permintaan tebusan 5 miliar?) Ya kalau permintaannya itu kita penuhi demi keselamatan semuanya," kata Yudo di Istana Wapres, Selasa (4/7/2023).
Panglima TNI Yudo Margono menambahkan, bahwa pemberian tebusan berpotensi menjadi preseden buruk bagi pembebasan sandera. Meski begitu, ia menegaskan bahwa jalur negosiasi kini sedang ditempuh oleh Penjabat Bupati Nduga untuk membebaskan Kapten Philip.
Baca juga:
- Prajurit Tewas, TNI Pastikan Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Dilanjutkan
- Komnas HAM Desak OPM Bebaskan Pilot Susi Air
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah terus berupaya melakukan negosiasi untuk menyelamatkan pilot Susi Air tersebut. Aparat TNI-Polri sudah beberapa kali melakukan operasi pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut, namun sampai sekarang belum membuahkan hasil.
"Kami akan terus berusaha, bernegosiasi. Sebetulnya banyak hal yang kita lakukan di sana, tetapi tidak bisa saya buka di sini," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/7).
Pilot Susi Air, Philips Max Mehrtens yang disandera kelompok bersenjata merupakan warga negara Selandia Baru. Dia disandera sejak Selasa, 7 Februari 2023. Penyanderaan dilakukan setelah pesawatnya dibakar sesaat mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Editor: Rony Sitanggang