NASIONAL
Survei LSI: Dibandingkan Penegak Hukum Lain, Kepercayaan Publik ke Polri Paling Rendah
Kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan Agung tinggi sekali yakni 77 persen

KBR, Jakarta - Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri selama 100 hari pemerintahan Prabowo paling rendah dibandingkan lembaga penegakan hukum lain.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan Agung tinggi sekali yakni 77 persen; sedangkan kepada Pengadilan 73 persen; disusul KPK 72 persen; dan tingkat kepercayaan masyarakat ke Polri terendah yakni 71 persen.
"Tingkat kepercayaan masyarakat kepada Kejaksaan Agung pada saat ini di 100 hari pemerintahan Pak Prabowo 77 persen. Cukup tinggi ya. Tingkat kepercayaan kepada Pengadilan 73 persen, lebih rendah dibandingkan ke Kejaksaan Agung. Tingkat kepercayaan kepada lembaga pemberantasan korupsi, KPK terutama adalah 72 persen sedikit dibawah Pengadilan. Terhadap Polisi yang juga adalah penegak hukum, tingkat kepercayaan masyarakat ada di 71 persen," ujar Djayadi (9/2/2025).
Survei yang digelar LSI pada 20-28 Januari 2025 melibatkan 1.220 responden. Survei kinerja penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dalam 100 hari kerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming itu juga menyimpulkan, ada 41,6 persen responden memberikan penilaian positif terhadap kondisi penegakan hukum saat ini. Sementara, sebanyak 25,1 persen responden memberikan penilaian negatif.
Menurut Djayadi, saat responden ditanya mengenai kondisi pemberantasan korupsi pada 100 hari kerja Prabowo, hasilnya, sebanyak 44,9 persen memberikan penilaian positif.
Baca juga:
Dirjen Anggaran Tersangka Korupsi, Ini Profil dan Harta Isa Rachmatarwata
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!
Samuel Partogi Simanjuntaka month ago
Min kbr.id kenapa ya engga pakai suara manusia real aja seperti yang lalu, penggunaan AI yang intonasi dan pelafalan yang sangat kaku ini membuat saya pribadi selaku pendengar kurang tertarik untuk mendengar sampai habis. Kalau alasannya untuk meminimalisir budget produksi atau memanfaatkan teknologi yang ada boleh lah pakai teknologi AI yang suaranya lebih natural agar nyaman untuk pendengar hehe.. Terimakasih atas perhatiannya, salam jurnalis ?