Dengarkan

KBR, Jakarta- Pemerintah mengeklaim ketersediaan sejumlah komoditas bahan pokok penting jelang Ramadan dan Idulfitri aman.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, strategi stabilitas pasokan dan harga pangan dengan menggelar operasi pasar pangan murah menjelang ramadan.

"Secara umum, untuk komoditas strategis bahan pokok penting, kondisinya ketersediaan aman. Kemudian, pemerintah tentunya melalui Badan Pangan Nasional mengadakan beberapa kegiatan Gerakan Pangan Murah se-Indonesia," kata Arief kepada KBR, Senin, (24/2/2025).

"Kemudian dipimpin oleh Menko Pangan, juga bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Perdagangan, dan BUMN, melakukan operasi pasar di lebih dari 215 titik mulai hari ini. Diharapkan sampai dengan jelang puasa dan jelang lebaran nanti, harga tetap stabil," imbuhnya.

Arief menjelaskan, operasi pasar serentak dilakukan di lebih 200 titik dan ditargetkan menyasar 4.000 titik seluruh Indonesia. 

Dia menyebut, operasi pasar melibatkan stakeholder pangan kementerian dan lembaga, BUMN Pangan, asosiasi dan pelaku usaha pangan, serta pemerintah daerah. Periode pelaksanaan direncanakan mulai 24 Februari sampai H-3 Idulfitri.

"Operasi Pasar Pangan Murah ini memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau, khususnya menjelang bulan Ramadan," ujar Arief.

"Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, telur, daging ayam, daging sapi, serta aneka sayur dan buah akan tersedia dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar," tambahnya.

Baca juga:

- Pemerintah Diminta Kendalikan Stok dan Harga Pangan Jelang Ramadan

Adapun pangan pokok strategis selama operasi pasar yang diprioritaskan yaitu Minyak goreng Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP.

"Ini juga sesuai dengan perintah Bapak Presiden Prabowo agar masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri dapat memperoleh harga pangan pokok yang lebih murah. Jadi ini cara kita menurunkan dan menjaga ketersediaan, yakni dengan mendekatkan diri ke masyarakat sebagai konsumen. Insya Allah harga bisa terkendali," lanjutnya.

Arief mengeklaim, bakal mengupayakan operasi pasar dapat menyediakan harga di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) dan HAP (Harga Acuan Penjualan) di tingkat konsumen.

"Jadi kita itu punya HET dan HAP. Nah ini kalau operasi pasar biasanya harganya di bawah itu. Ini yang kita harapkan, tentunya support dari seluruh pihak, termasuk asosiasi-asosiasi di bidang pangan," tutur Arief.

"Jadi ada asosiasi minyak goreng, kemudian peternak layer ayam broiler, sektor privat, semuanya kita ajak terlibat dalam menjaga harga jelang Ramadan dan Lebaran ini," tutupnya.