NASIONAL

Sri Mulyani Buka Suara Soal Anggaran Makan Siang Gratis di APBN 2025

tim presiden terpilih Prabowo Subianto telah berkonsultasi terkait persiapan APBN 2025

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Muthia Kusuma

Sri Mulyani
Surplus, Menkeu Sri Mulyani menyampaikan konferensi pers APBN KiTa edisi Mei di Jakarta, Senin (27/05/24). (Antara/Erlangga Bregas)

KBR, Jakarta- Pemerintah memastikan saat ini postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tengah disiapkan untuk disampaikan kepada pemerintahan berikutnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tim presiden terpilih Prabowo Subianto telah berkonsultasi terkait persiapan APBN 2025. Termasuk soal program makan siang gratis yang menjadi program kampanye Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024.

"Untuk 2025 pemerintahan baru karena berdasarkan siklus APBN tetap dipersiapkan oleh pemerintah ini maka kita konsultasi. Tentu semuanya selalu menanyakan tentang 'makan siang gratis gimana, Bu?' kita memberikan kerangka besar amplop besarnya ini loh APBN yang nanti kita sampaikan kepada pemerintahan baru. Posturnya seperti ini pendapatan seperti yang tadi saya sampaikan," ucap Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Jesuit Indonesia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Baca juga:

Menteri Keuangan Sri Mulyani Sri Mulyani mengatakan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi syarat Indonesia menuju negara berpendapatan tinggi. Caranya bisa melalui jaminan sosial untuk makan siang atau makan bergizi, pendidikan, hingga kesehatan.

"Jadi mau itu adalah dalam bentuk pendidikan kesehatan, jaminan sosial, melalui menggunakan program makan siang, atau makanan bergizi, memberikan ibu-ibu hamil. Itu semua tujuannya the most important asset adalah manusianya," tambahnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan APBN pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dirancang defisit di kisaran 2,45 persen hingga 2,82 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!