NASIONAL

Soal Penangkapan Harun Masiku, IM57: KPK Tak Serius

"Apa yang disampaikan oleh Alexander Mawarta akhirnya tidak terbukti jika dalam 7 hari ini tidak ada penangkapan Harun Masiku," kata Praswad.

AUTHOR / Shafira Aurel

EDITOR / Resky Novianto

harun
Salah satu buronan KPU Harun Masiku. (Foto diolah dari sumber asli dari KPU.go.id)

KBR, Jakarta- Ketua “IM57 Plus Institute” Praswad Nugraha menyebut Harun Masiku akan semakin sulit ditangkap usai pernyataan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata yang berjanji menangkap Harun dalam waktu satu pekan belakangan.

Menurutnya, pernyataan tersebut semakin menguntungkan buronan untuk menjauh dan mencari tempat persembunyian lain.

Praswad mengatakan pernyataan Alex Marwata justru menghalang-halangi proses penyidikan, dan menghambat kerja-kerja penyidik yang sudah susah payah melakukan identifikasi keberadaan buronan HM.

"Apa yang disampaikan oleh Alexander Mawarta akhirnya tidak terbukti jika dalam 7 hari ini tidak ada penangkapan Harun Masiku. Jadi ini menguatkan asumsi awal kami, bahwa tidak pernah ada lembaga penegak hukum yang melakukan pembocoran terhadap buronan sesaat sebelum melakukan penangkapan itu memberitahu kepada khalayak ramai bahwa lokasi buronan itu sudah diketahui,”ujar Praswad kepada KBR, Minggu (16/6/2024).

Praswad menambahkan salah satu cara untuk menangkap Harun Masiku adalah dengan melakukan pergantian kepemimpinan KPK. Sebab, ia menduga pimpinan KPK saat ini justru melindungi buronan tersebut.

Baca juga:

- Pakar Ingatkan Jokowi Jangan Pilih Pansel KPK Abal-Abal

Sebelumnya pada Selasa (11/6), Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku sudah mengetahui lokasi buron Harun. Dia berharap Harun Masiku dapat ditangkap dalam waktu sepekan.

Adapun, Harun Masiku yang merupakan mantan caleg PDIP tersandung kasus dugaan suap terkait penetapan anggota DPR periode 2019-2024, tetapi sampai saat ini keberadaannya masih misterius. Harun Masiku hingga saat ini masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!