SBY Harus Pelopori Gerakan Cinta Rupiah

KBR68H, Jakarta

KBR68H, Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta untuk menjadi pelopor dalam geraka cinta rupiah. Caranya dengan menukarkan sebagian tabungannya dalam bentuk dolar Amerika menjadi rupiah. Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR Harry Azhar Aziz mengatakan, SBY juga harus meminta para menterinya dan seluruh pejabat pemerintah untuk melakukan hal yang sama.

Kata Harry, gerakan ini memang tidak serta merta bisa langsung meningkatkan nilai tukar rupiah. Namun, gerakan ini bisa memicu warga negara Indonesia lainnya untuk menyimpan uang dalam bentuk rupiah daripada dolar.

“Memang tidak ada aturan yang bisa memaksa dan juga tidak ada Uunya tentang keharusan menyimpan uang dalam bentuk rupiah. Namun, gerakan cinta rupiah seperti tahun 1997 layak untuk diterapkan lagi. Misalkan ada 100 pejabat yang menukarkan 100.000 dolar maka akan terkumpul 100 juta dolar atau setara dengan Rp1,1 miliar. Jumlah itu memang belum sepadan dengan berkurangnya cadangan devisi sebesar 0 miliar. Namun, gerakan itu bisa membantu rupiah agar tidak terus anjlok,”kata Harry ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon.

Dalam tulisannya di salah satu blog, ekonom Faisal Basri menulis, umlah harta SBY dalam dolar Amerika tahun 2009, tercatat sebesar US$ 269.730 atau setara Rp 2,96 miliar  dengan asumsi 1 US$= Rp 11.000. Data itu, dikutip Faisal dari sumber Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pejabat lain yang punya tabungan dolar dalam jumlah besar antara lain Priyo Budisantoso, Wakil Ketua DPR yang memiliki kekayaan dalam valas sebesar US$ 195.960 atau setara dengan Rp 2,1 miliar.

Setelah itu ada Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan yang memiliki kekayaan dalam bentuk dolar senilai US$ 626.677 atau setara Rp 6,89 miliar. Disusul Chatib Basri, Menteri Keuangan dengan jumlah US$ 356,506 atau setara Rp 3,92 miliar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus melemah dan tembus di angka Rp11.000 per dolar Amerika. Angka itu merupakan yang terendah dalam empat tahun terakhir. Pemerintah sudah mengeluarkan empat kebijakan untuk penyelamatan rupiah. Namun, kebijakan tersebut masih belum bisa membuat nilai tukar rupiah menguat.

Baca: Inilah Empat Kebijakan Penyelamatan Rupiah