Article Image

NASIONAL

Rencanakan Waris, Janganlah Ditunda-tunda!

"Muty Djuhari, financial trainer, menekankan perencanaan waris perlu dipersiapkan selagi masih sehat supaya menghindari konflik keluarga"

KBR, Jakarta - Urusan warisan adalah topik yang hampir selalu dihindari bahkan tabu dibicarakan di keluarga. Muty Djuhari, financial trainer, menyebut, derajat ketabuan obrolan soal warisan lebih tinggi ketimbang seks dan gaji.

"Orang kebanyakan menunda-nunda. Karena seolah-olah kayak, 'lo ngedoain gue meninggal?' Atau, 'Papa kan masih sehat, kok kamu udah nanya-nanyain waris?'," kata Muty.

Padahal, kalau dipikir lebih jernih, pembagian warisan itu penting dibahas dan direncanakan jauh hari, untuk mencegah sengketa.

"Setiap orang pasti meninggal dan kita nggak tahu kapan. Dan kita nggak pengin meninggalkan beban finansial ke mereka (keluarga),” ujar Muty.

Muty bilang, perencanaan waris mestinya dibicarakan dengan pasangan sedari dini, sejak anak masih kecil. Nggak perlu risih maupun tersinggung. Tahapannya bisa dimulai dari saling transparan soal aset sampai urusan utang masing-masing.

"Neraca daftar harta dan utang kita apa aja? Suami punya apa? istri punya apa aja? Khususnya, kalau misalnya mereka tidak memiliki perjanjian pisah harta. Dalam Undang-Undang Perkawinan, sebagai konsekuensi dari pernikahan itu adalah harta dan utang menjadi milik bersama," tutur dia.

Baca juga:

Financial Checklist sebelum Resign

Mental Hack untuk Kontrol Revenge Spending

Muty Djuhari, financial trainer, menyebut kasus sengketa waris di pengadilan disebabkan perencanaan waris yang buruk. (Foto: dok pribadi)

Benar! Selain harta, utang juga diwariskan, jadi sepaket.

"Kalau kamu menolak warisan dan utangnya, artinya kamu juga menolak bagian asetnya. Jadi nggak boleh dong kamu mau senengnya aja," tutur Muty.

Saat merencanakan waris, Muty mengingatkan, potensi biaya yang mesti dipikul ahli waris. Misalnya, ketika harta warisannya adalah aset properti seperti lahan atau bangunan. Ada bea balik nama yang harus diantisipasi.

"Atau alternatifnya mungkin (menggunakan) asuransi jiwa. Itu kan sebagai warisan yang kemudian secara spesifik bisa digunakan, 'just in case i'm gone, ini buat anak ini, ini buat anak ini, ini buat anak ini, silakan dicairkan buat kalian semua biaya transfer aset," terang Muty.

Dengarkan Uang Bicara episode Rencanakan Waris, Janganlah Ditunda-tunda! bersama financial trainer, Muty Djuhari di KBR Prime, Spotify, Apple Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.