NASIONAL

Puluhan Kasus Cacar Monyet Terkonfirmasi, Terbanyak di Jakarta

Disusul Jawa Barat 13 kasus, Banten 9 kasus, DIY 3 kasus, Jawa Timur 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.

AUTHOR / Hoirunnisa, Shafira Aurel

EDITOR / Sindu

Puluhan Kasus Cacar Monyet Terkonfirmasi, Terbanyak di Jakarta
Ilustrasi: Virus cacar monyet. Foto: Vecteezy.com

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada puluhan kasus cacar monyet atau monkey pox sejak 2022 hingga 2024.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Yudhi Pramono mengatakan, dari total kasus tersebut, Jakarta menjadi daerah penyumbang terbanyak yakni 59.

Disusul Jawa Barat 13 kasus, Banten 9 kasus, DIY 3 kasus, Jawa Timur 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.

"“Total sejak tahun 2022 hingga 2024 ada 88 kasus konfirmasi, ya. Kemudian yang sembuh ada 87. Nah, yang satu ini sedang proses penyembuhan, ya, karena dia baru terkena dibulan Juni lalu, ya. Sehingga saat ini lanjut proses penyembuhan," ujar Yudhi dalam konferensi pers, Minggu, (18/8/2024).

Menurut Yudhi, kasus cacar monyet naik signifikan pada 2023.

"Ini kami sampaikan, ya, tren mulai tahun 2022 sampai terakhir di Agustus 2024 tertinggi (kasus cacar monyet ini terjadi) memang dia tahun 2023 tepatnya di bulan Oktober yang cukup banyak kasusnya," imbuhnya.

Strategi dan Status Darurat Global

Plt Dirjen P2P Kemenkes Yudhi Pramono menambahkan ciri-ciri orang terkena cacar monyet demam tak kunjung turun lebih dari tiga hari.

Yudhi menyebut, saat ini Kemenkes juga telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat pemeriksaan individu yang diduga terinfeksi virus cacar monyet.

Selain itu, pemerintah juga akan memperketat pintu masuk, terutama bagi pelaku perjalanan yang bergejala. Upaya lain yang akan dilakukan Kemenkes adalah menyiapkan vaksin untuk mengantisipasi penyebaran virus cacar monyet di Indonesia.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat kesehatan global, Rabu, 14 Agustus 2024. Penetapan dilakukan setelah WHO bertemu para ahli untuk mempelajari virus cacar monyet. Hasil pertemuan tersebut menjadi rekomendasi Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!