NASIONAL

PT KCI Ungkap Potensi Kenaikan Tarif KRL

Kenaikan tarif KRL belum pernah terjadi sejak tahun 2016

AUTHOR / Astri Yuanasari

KRL
Penumpang turun dari KRL Commuterline di Stasiun Manggarai Jakarta, Kamis, (1/7/2021) (FOTO: ANTARA/Indrianto)

KBR, Jakarta- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebut ada potensi kenaikan tarif kereta komuter atau kereta rel listrik (KRL). Direktur Utama PT KCI Asdo Artriviyanto, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai regulator, terkait kenaikan tarif KRL ini.

"Itu masih di level regulator ya. Kalau kita kan operator kita tinggal jalanin saja. Kalau sistem kita ngikutin dari regulator, karena kita kan PSO. Kalau pemerintah menetapkan dibedakan nih tarif, secara sistem, secara IT kita akan siapkan, dan kita siap untuk melakukan perubahan itu," kata Asdo dalam konferensi pers, Kamis (11/1/2024).

Asdo mengatakan, kenaikan tarif KRL belum pernah terjadi sejak tahun 2016, yakni sebesar Rp3.000 untuk 25 kilometer pertama, dan Rp1.000 untuk 10 kilometer selanjutnya.

Baca juga:

Asdo menambahkan, KRL adalah salah satu moda transportasi favorit masyarakat, khususnya di wilayah Jabodetabek. Pada 2023, pengguna KRL Jabodetabek mencapai lebih dari 290 juta orang, naik 35 persen dari 2022, sebesar 215 juta orang. Jumlah penumpang pada 2023 juga kian mendekati jumlah penumpang pada 2019 sebelum masa pandemi, yang mencapai lebih dari 336 juta penumpang.

Sebelumnya, wacana kenaikan tarif KRL telah berembus sejak akhir 2022. Kala itu Kemenhub menyebut ada kemungkinan tarif KRL naik tahun 2023, namun rencana itu belum terlaksana hingga kini.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!