NASIONAL

Program Periksa Kesehatan Gratis saat Ultah, PB IDI: Jangan Cuma Gimmick

"Ini belum siap, sudah diumumkan. Jangan sampai skrining ini hanya gimmick saja, harus jelas."

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / Agus Luqman

Program Periksa Kesehatan Gratis saat Ultah, PB IDI: Jangan Cuma Gimmick
Tenaga kesehatan memeriksa kesehatan lansia di Taspen Kantor Cabang Jakarta, Senin (4/11/2024). (Foto: ANTARA/Aprillio Akbar)

KBR, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan pemerintah membuat rancangan secara rinci terkait program skrining kesehatan secara gratis yang akan berjalan tahun depan.

Ketua Umum Terpilih PB IDI periode 2025-2008, Slamet Budiarto mengatakan, persiapan pelaksanaan skrining penting agar program tersebut bukan gimmick semata.

"Intinya bahwa agar skrining kesehatan direncanakan dengan baik, dipersiapkan dengan baik. Baik SDM, anggaran, maupun faskesnya, serta penunjangnya. Setelah itu siap diumumkan. Ini belum siap sudah diumukan. Jangan sampai skrining ini hanya gimmick saja, harus jelas," kata Slamet kepada KBR, Minggu, (10/11/2024).

Slamet Budiarto mempertanyakan model skrining yang dimaksudkan pemerintah dalam program tersebut.

Dia mengatakan banyak jenis skrining kesehatan yang bisa dilakukan. Jika bentuk skriningnya hanya wawancara keadaan fisik, selama ini hal tersebut sudah dilakukan.

"Yang dimaksud skrining itu apakah skrining pemeriksaan lab dan penunjang lain, atau hanya anamnesis dan pemeriksaan fisik? Kalau anamnesis sama pemeriksaan fisik, sekarang juga udah kan. Harusnya ya pemeriksaan laboratorium, rontgen, gula darah, harusnya gitu. Itu yang belum pernah dilakukan. Kalau memang mau skrining, ya melalui itu," ucapnya.

Dia juga mengingatkan, instruksi harus sampai pada tenaga kesehatan di Puskesmas yang menjadi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang ditunjuk untuk melaksanakan program tersebut.

"Iya hanya puskesmas kan. FKTP kan ada klinik, ada praktik dokter, itu harusnya dipakai. Terus puskesmas ini kan punya pemerintah daerah. Itu juga perlu koordinasi yang baik." katanya.

Baca juga:

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan program skrining Kesehatan gratis bakal menyasar semua kalangan usia. Baik dari balita, hingga lansia.

“Misalnya untuk bayi itu ada sendiri namanya hiportiroid itu untuk penyakit-penyakit bawaan lahir yang kalau teridentifikasi dini bisa diobati mencegah kematian dan kecacatan. Kemudian kalau di remaja nggak ada skrining itu, remaja streamingnya lebih ke gigi itu remaja kita 50% caries, mata telinga nggak bisa, itu sama obesitas diabetes itu dicek di remaja,” kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, (4/11).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi menambahkan, skrining Kesehatan nantinya bakal dilaksanakan di Puskesmas dan sekolah-sekolah, sesuai dengan kelompok usia yang relevan.

Terkait pendataan, Kemenkes bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kementerian Dalam Negeri.

Menurut Budi Gunadi, periksa kesehatan gratis itu ditujukan bagi warga yang sedang berulang tahun. Warga hanya perlu datang ke Puskesmas terdekat dengan membawa identitas.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!