NASIONAL

Presidential Club, Sulit Satukan Jokowi, SBY, dan Megawati

""Saya sih melihat agak sulit, agak berat memang. Karena kan hati mereka masih belum ketemu""

Heru Haetami

Presidential Club
Ilustrasi: Menhan Prabowo Subianto usai apel peringatan HUT ke-72 Kopassus di Cijantung, Jakarta, Selasa (30/04/24). (Antara/Asprilla Dwi)

KBR, Jakarta- Pengamat Politik dari Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, rencana pembentukan Presidential Club oleh presiden terpilih Pemilu 2024 Prabowo Subianto sulit dilakukan. Alasannya   sulit  menyatukan Joko Widodo (Jokowi), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Megawati Soekarnoputri. 

Kata Ujang, ketiga tokoh tersebut belum pernah ada agenda rekonsiliasi.

"Saya sih melihat agak sulit, agak berat memang. Karena kan hati mereka masih belum ketemu ya. Artinya hati Bu Mega Pak SBY dan Jokowi. Nah kalau mereka belum ketemu hatinya, belum ada islah, belum ada rekonsiliasi, maka mempertemukan dalam satu wadah itu tantangan tersendiri bagi Prabowo. Itulah tantangannya yang harus dituntaskan, diselesaikan diatasi Prabowo ketika ingin menyatukan mereka dalam Presidential Club itu," kata Ujang kepada KBR, Minggu, (5/5/2024).

Ujang Komarudin mengatakan, memulai Presidential Club harus diawali dengan rekonsiliasi untuk memperbaiki kerusakan komunikasi antara ketiga bekas presiden itu. Jika tidak, keberadaan mereka dalam organisasi tersebut hanya akan saling membelakangi.

"Oleh karena itu ya harus dimulai rekonsiliasi itu, islah itu, harus dimulai dipersatukan itu, gitu daripada tidak sama sekali ya," katanya.


Baca juga:

- Usul Presidential Club, PDIP: Lebih Baik Prabowo Fokus Kepemimpinan Mendatang

- Respon Zulhas soal Luhut Singgung Toxic di Kabinet Prabowo

- Presiden Terpilih Prabowo: Jokowi Menyiapkan Saya

Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto berkeinginan untuk membentuk presidential club sebagai wadah diskusi antarmantan presiden yang dinilai mempunyai banyak manfaat untuk membahas dan mendiskusikan berbagai masalah kebangsaan.

Prabowo disebut ingin mendudukkan para bekas presiden dalam satu meja dalam presidential club. Hal itu disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Presiden Jokowi pun menyambut positif keinginan Prabowo itu. Ia juga menyarankan agar pertemuan antarmantan presiden bisa dilakukan dua hari sekali.

Editor: Rony Sitanggang

  • presidential club
  • presiden terpilih prabowo subianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!