BERITA

Presiden Ganti Raskin dengan Voucher Belanja

"Voucher ini dapat digunakan untuk menebus beras dan atau telur atau bahan pokok lainnya di pasar di warung di toko pada harga yang berlaku," kata Presiden Jokowi.

AUTHOR / Ade Irmansyah

Presiden Ganti Raskin dengan Voucher Belanja
Presiden Joko Widodo. (Foto: Rahmat/Setkab.go.id)



KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menghapuskan program beras untuk rakyat miskin (Raskin) dengan voucher belanja.

Jokowi mengatakan voucer belanja bisa digunakan untuk membeli beras, telur, atau bahan pokok lainnya di pasar dan toko. Langkah ini merupakan reformasi kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat miskin.


"Pada Maret 2016 yang lalu (disepakati) bahwa program raskin ini akan kita ganti dengan voucher yang akan disampaikan langsung kepada rumah tangga yang menjadi sasaran. Voucher ini dapat digunakan untuk menebus beras dan atau telur atau bahan pokok lainnya di pasar di warung di toko pada harga yang berlaku," kata Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/7/2016)


Presiden Jokowi berharap, rakyat yang kurang mampu dapat memiliki lebih banyak pilihan dan memperoleh nutrisi yang jauh lebih seimbang.


Menurut data BPS, angka kemiskinan turun dari bulan Maret tahun yang sebelumnya sebesar 11,22 persen menjadi 10,86 persen. Menurut Presiden, hal tersebut dapat dijadikan momentum bagi semua pihak agar dapat semaksimal mungkin menjalankan program-program yang mampu menurunkan angka tersebut.


"Dengan mereformasi ini, rakyat yang belum mampu akan memiliki lebih banyak pilihan. Bisa membeli sembako di pasar atau toko dengan kualitas yang lebih baik dan juga bisa memperoleh nutrisi yang lebih seimbang. Tidak hanya karbohidrat, namun juga protein misalnya," ujarnya.


Reformasi kebijakan pangan tersebut juga bertujuan agar Badan Urusan Logistik (Bulog) dapat kembali kepada fungsinya seperti semula, yakni sebagai stabilitasor harga beras dan bahan pangan lainnya.


Soal daerah-daerah di wilayah Indonesia yang sulit dijangkau, seperti di Papua atau daerah lain misalnya, dia menginstruksikan kepada menteri terkait agar dibuat suatu kebijakan khusus yang mampu memenuhi kebutuhan warga di daerah-daerah tersebut.


"Melalui reformasi ini, Bulog akan kita kembalikan lagi fungsinya sebagai stabilisator harga beras dan bahan-bahan lainnya dan juga menyangga harga gabah petani apabila harga gabah jatuh," jelas Presiden.

Baca: BPS: Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Menurun

Editor: Agus Luqman

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!