NASIONAL

Peternak Ayam Mengeluh, Harga Pakan Terus Naik

Situasi itu membuat peternak kesulitan menetapkan harga jual ayam hidup.

AUTHOR / Amanda Tities Kiesnaning Putri

Harga 7 Komoditas Pangan di Atas HET/HAP Lebih dari 10 Persen
Ilustrasi: Harga melambung, peternak ayam petelur di Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jabar, Rabu (17/05/23). (Antara/Adeng Bustomi)

KBR, Jakarta - Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) mengeluhkan harga pakan unggas yang terus naik. Sekjen GOPAN Sugeng Wahyudi mengatakan, peternak seluruh Indonesia merasakan dampak kenaikan harga pangan.

Sugeng menyebut harga pakan unggas bisa naik beberapa kali dalam setahun. Kenaikan antara 12 hingga 20 persen.

Dia menilai kenaikan harga pakan unggas disebabkan menipisnya ketersediaan jagung. Situasi itu membuat peternak kesulitan menetapkan harga jual ayam hidup.

"Di satu sisi pakanya naik, pergantian tahun ini kan naik nih, naik Rp200-400 per kilogram. Sementara harga ayam hidupnya masih di bawah biaya pokok kami. Hari ini kan Rp18 ribu sampai Rp19 ribu. Sementara pakan kan awal tahun ini kan udah naik antara Rp200 sampai dengan Rp400 dari Rp8.800," ujarnya saat dihubungi KBR, Rabu (17/1/2024).

Sugeng mendorong pemerintah memfasilitasi dialog antara produsen pakan dan peternak untuk mencari solusi krisis pasokan jagung dan naiknya harga pakan.

Baca juga:

Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), jagung menjadi salah satu komoditas yang mengalami kenaikan di atas 10 persen dari harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan penjualan (HAP).

HAP jagung di petani Rp4.200 per kg, sedangkan di peternak Rp5.000 per kg. Hingga akhir tahun 2023, harga jagung di tingkat peternak 49,96 persen lebih tinggi dari HAP.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!