BERITA
Persediaan Darah di PMI Kota Bandung Kosong
Kepala Bidang Pelayanan Darah PMI Kota Bandung, Wahyu Suryawidjadja mengimbau kepada masyarakat yang memerlukan darah, maka harus membawa donor keluarga akibat minimnya persediaan darah pada saat ini.
AUTHOR / Arie Nugraha
KBR, Bandung - Palang Merah Indonesia menyebutkan persediaan labu darah
untuk Kota Bandung pada saat ini kosong. Kekosongan itu terjadi sejak
satu pekan lebih usai hari raya Lebaran tahun ini. Menurut Kepala Bidang Pelayanan Darah PMI Kota Bandung, Wahyu
Suryawidjadja, sebelumnya dicatat sebanyak 134 labu darah yang berhasil
diolah oleh otoritas pengelola darah ini telah dikirimkan ke Rumah Sakit
Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung.
"Ini stoknya per tadi pagi, jadi kalau sekarang kemungkinan sudah tidak
ada. Kosong berarti. Apalagi sekarang hari Senin, biasanya hari Senin
droping labu darah untuk Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). RSHS biasanya
yang diutamakan sama kita, karena itu rumah sakit pemerintah yang
paling besar pasiennya," ujarnya di Markas Unit Transfusi Darah, Palang
Merah Indonesia, Jalan Aceh, Bandung, Senin (27/7/2015).
Kepala Bidang Pelayanan Darah PMI Kota Bandung, Wahyu Suryawidjadja
mengatakan, rincian darah yang berhasil diolah antara lain untuk
golongan A sebanyak 49 labu, golongan B 30 labu, golongan O 49 labu
serta golongan AB 6 labu.
Wahyu menghimbau kepada masyarakat yang memerlukan darah, maka harus
membawa donor keluarga akibat minimnya persediaan darah pada saat ini.
Meski sekarang ini, tiga mobil unit donor darah telah dioperasikan,
tetapi hal tersebut tidak membantu secara maksimal.
Palang Merah Indonesia menyatakan kosongnya ketersediaan darah di Kota
Bandung ini akibat habisnya persediaan darah yang digunakan pada arus
mudik dan balik lebaran beberapa waktu lalu. Persediaan darah tersebut
dikirimkan ke kawasan jalur mudik dan balik lebaran seperti diantaranya
Cianjur, Karawang dan Indramayu.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!