NASIONAL

Penghargaan Nakes Teladan, Menkes Minta Prioritas Selamatkan Nyawa

"Buat saya apalagi itu berhubungan dengan nyawa itu jauh lebih penting dibandingkan hubungannya dengan izin,"

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Rony Sitanggang

Nakes teladan 2024
Menkes Budi Gunadi saat Penganugerahan Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan 2024, Jakarta, Selasa (130824). (Kemenkes)

KBR, Jakarta- Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menilai prioritas tenaga kesehatan adalah menyelamatkan nyawa masyarakat yang membutuhkan. Menkes menyampaikan itu menjawab   pertanyaan dari Adi Nugraha, tenaga kesehatan pedalaman Kaimana Papua Barat, bidang perawat yang membantu persalinan dalam kondisi darurat. Alasannya terkendala minimnya tenaga kesehatan disana.

"Apakah saya melanggar kode etik, ketika saya membantu persalinan di pedalaman? Apakah seperti kami membantu persalinan dalam konteks darurat apakah kami tidak melanggar hukum pak?" ujar Adi dalam sesi pertanyaan di acara Penganugerahan Penghargaan Tenaga Medis, Tenaga  Kesehatan Teladan, dan Kader Berprestasi 2024, Selasa (13/8/2024).

Menanggapi hal itu, Menkes, Budi Gunadi Sadikin menyebut hal itu diperbolehkan jika berhubungan dengan manusia yang harus terlebih dahulu diselamatkan jika kendalanya adalah kesulitan akses tenaga medis.

"Buat saya sebagai menteri, saya ingin ada tiga hal. Satu, akses layanan kesehatan harus mudah. Kedua, kualitasnya harus baik, yang ketiga harganya lebih murah. Nah akses kemudahan buat masyarakat kita di daerah ini mewah. Buat saya apalagi itu berhubungan dengan nyawa itu jauh lebih penting dibandingkan hubungannya dengan izin," ujar Budi dalam kesempatan yang sama.

Budi menyebut nantinya penugasan untuk tenaga kesehatan di pedalaman akan berbasis kompetensi guna menanggulangi masalah keterbatasan SDM. Kata dia, itu juga sebagai bagian untuk memprioritaskan nyawa manusia.

"Saya gamau peraturan menteri kedepannya berbasis gelar, ini harus berbasis kompetensi. Jadi kalau perawat dilatih sudah bisa melakukan USG ya boleh. Ya nggak mungkin kita punya dokter spesialis di 10 ribu puskesmas," lanjut Budi.

Baca juga:

Menkes Budi Gunadi Sadikin mendorong semua tenaga kesehatan untuk memiliki sudut pandang pelayanan masyarakat dan tidak terpaku pada gelar yang dipunya.

Dalam kesempatan itu, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada 47 tenaga kesehatan, tenaga medis, dan kader berprestasi dari seluruh Indonesia.

Penganugerahan penghargaan ini diberikan atas pengabdian, prestasi kerja, serta inovasi dari tenaga medis dan tenaga kesehatan. Dengan tema "Nakes, Named, dan Kader Berprestasi Mengabdi untuk Negeri Menuju Indonesia Emas 2045".

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!