NASIONAL

Pemerintah Ingin Swasembada Pangan, Zulhas: Perlu Kolaborasi

"Perintah pak presiden memang kita harus satu kesatuan, satu tim dengan nanti golnya itu adalah swasembada pangan pada tahun 2028," kata Zulhas

AUTHOR / Astri Yuanasari

EDITOR / Resky Novianto

food estate
Foto udara lahan untuk lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu, (8/10/2022). Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, perlu kolaborasi lintas kementerian dan lembaga untuk merealisasikan target swasembada pangan 2028.

Hal ini disampaikan Zulhas saat memimpin rapat koordinasi dengan kementerian terkait di Gedung Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (29/10).

Rakor ini, kata Zulhas, adalah tindak lanjut dari perintah Presiden Prabowo Subianto soal target swasembada pangan.

"Satu saja nggak mau kerja sama, susah. Misalnya kalau airnya nggak ada, sudah pontang-panting menginap di kampung-kampung Menteri Pertanian, airnya nggak ada, nggak bisa. Airnya ada pupuknya telat, ah enggak bisa juga, jadi penting sekali. Oleh karena itu rapat ini atas perintah pak Presiden memang kita harus satu kesatuan, satu tim dengan nanti golnya itu adalah swasembada pangan pada tahun 2028," kata Zulhas di Gedung Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Zulhas mengatakan, koordinasi sangat penting dilakukan sebab saat ini pemerintah dikejar waktu untuk mencapai target swasembada pangan. Ia berharap koordinasi bisa menghadirkan solusi untuk merealisasikan target tersebut, dengan strategi pemetaan yang tepat.

Rapat koordinasi membahas target swasembada pangan ini diikuti oleh kementerian dan lembaga di bawah Kemenko Pangan, diantaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Baca juga:

- Dalih Pemerintah Tetap Melanjutkan Lumbung Pangan, Meski Gagal

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!