NASIONAL

Pemerintah Antisipasi Dampak La Nina Terhadap Kenaikan Harga Pangan

La Nina diperkirakan terjadi pada paruh kedua tahun ini, setelah El Nino mereda.

AUTHOR / Astri Septiani

El Nino
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (13/3/2024).ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

KBR, Jakarta - Pemerintah mengantisipasi dampak fenomena iklin La Nina terhadap kenaikan harga sejumlah bahan pokok. La Nina diperkirakan terjadi pada paruh kedua tahun ini, setelah El Nino mereda.

Fenomena La Nina berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan yang dapat memicu banjir.

"BMKG juga mengingatkan untuk kita mengantisipasi juga potensi La Nina di paruh kedua 2024 itu. Ini mungkin yang secara siklus inflasi teman-teman di tim pengendali inflasi baik pusat maupun daerah saya yakin sudah hafal betul pola siklus inflasi kita. Sehingga pola siklus tersebut serta berbagai potensi yang mungkin ditimbulkan akibat dampak cuaca ini mungkin satu hal yang perlu kita antisipasi," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Ferry Irawan, Rabu (27/3/2024).

Ferry mengeklaim pemerintah telah melakukan sejumlah kebijakan untuk meredam kenaikan harga pangan, terutama beras.

Salah satunya dengan menjaga stok cadangan beras pemerintah (CBP) cukup dan tersebar merata. Kemudian mempercepat penyaluran SPHP di pasar tradisional, distributor, hingga ritel.

Dia menambahkan, pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan beras kepada 22 juta kelompok penerima manfaat. Selain itu pemerintah mengintensifkan pelaksanaan operasi pasar murah, melakukan pengalihan CBP ke komersil untuk mengendalika harga beras premium, serta menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium.

"Sampai dengan April 2024 dengan penyesuaian 1.000 rupiah per kilogram. Sehingga diharapkan dengan adjustment ini, supply di pasar lebih mencukupi kembali," kata dia.

Baca juga:

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!