NASIONAL
Pemerintah Akui Penurunan Kemiskinan di Indonesia Lambat
Tentu saja capaian ini cukup menggembirakan tetapi juga tidak hebat-hebat amat.
AUTHOR / Heru Haetami
-
EDITOR / Wahyu Setiawan
KBR, Jakarta - Pemerintah mengakui penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Indonesia berjalan lambat. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengeklaim kemiskinan secara nasional turun ke angka 9,03 persen, sedangkan kemiskinan ekstrem turun di angka 0,83 persen.
"Tentu saja capaian ini cukup menggembirakan tetapi juga tidak hebat-hebat amat, masih dalam batas wajar saja gitu. Karena penurunannya masih sangat lambat sekali," kata Muhadjir dalam acara Pemanfaatan Data P3KE untuk Percepatan Penghapusan Kemiskinan di kantor Kemenko PMK, Selasa (9/7/2024).
Muhadjir menyebut angka kemiskinan dalam satu tahun hanya turun 0,33 persen dari 9,36 di tahun 2023.
Padahal kata dia, kemiskinan ditargetkan berada di angka 7,5 persen di tahun 2024.
Muhadjir berharap pemberian bantuan untuk masyarakat miskin dengan pemerataan bantuan sosial (bansos), akan mempercepat penurunan angka kemiskinan.
"Saya berharap akhir tahun 2024 sebagaimana target dari pemerintah mudah-mudahan berada di angka 8. 8 koma lah gitu," katanya.
Baca juga:
- Jumlah Penduduk Miskin Turun, Capai 25,22 Juta Orang
- INDEF: Target Kemiskinan Ekstrem Nol Persen Tak Realistis
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!