NASIONAL

Pembatasan BBM Subsidi, Ini yang Disiapkan Pertamina

"Kami lakukan dengan sistem digitalisasi di SPBU-SPBU,"

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / Rony Sitanggang

Pembatasan BBM bersubsidi
Petugas SPBU memindai kode QR sebelum melayani pembelian BBM bersubsidi Pertalite di Kota Bengkulu, Kamis (4/7/2024). (Antara/Muh Izfaldi)

KBR, Jakarta- PT Pertamina Patra Niaga masih menunggu kebijakan dari pemerintah terkait pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini disampaikan Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, saat memberikan respon terkait pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal pengetatan penggunaan subsidi BBM mulai 17 Agustus 2024.

"Namun prinsipnya Pertamina Patra Niaga akan mengikuti regulasi ataupun peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Paralel juga di lapangan kami melakukan upaya-upaya subsidi tepat, antara lain dengan pendataan pengguna BBM subsidi, baik bio solar dan pertalite melalui QR code," kata Heppy kepada KBR, Rabu (10/7/2024).

Heppy mengatakan, hingga saat ini pendaftaran QR code untuk biosolar telah tercapai 100% dengan jumlah nomor polisi (nopol) lebih dari 4,6 juta pendaftar. Sementara pertalite juga telah mencapai lebih dari 4,6 juta pendaftar, dan masih terus didorong.

Heppy mengatakan, selain pendataan subsidi BBM, Pertamina juga melakukan pendataan subsidi LPG 3 kilogram. Saat ini pendataan penerima subsidi LPG 3 kilogram sudah mencapai 45,3 juta NIK>

"Untuk pengawasan juga kami melakukannya secara terintegrasi melalui control room di Pertamina. Dan ini juga kami lakukan dengan sistem digitalisasi di SPBU-SPBU, sehingga diharapkan dengan seluruh upaya ini, subsidi baik ke BBM maupun ke LPG yang dilakukan oleh pemerintah ini bisa lebih tepat sasaran," pungkasnya.


Baca juga:

Sebelumnya, rencana pembatasan BBM bersubsidi disampaikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut bilang, pembatasan pembeli BBM subsidi itu akan diterapkan per 17 Agustus 2024.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!