indeks
Pangan, Prabowo Ingatkan Pengusaha Tak Seenaknya Ambil Untung

"Pengusaha harus untung, tapi tidak bisa untung seenaknya. Semua pihak harus menang, produsen, petani, pengusaha, dan konsumen."

Penulis: Astri Yuanasari

Editor: Rony Sitanggang

Google News
HPP gabah naik
HPP gabah naik, pekerja menjemur gabah di Kasemen, Kota Serang, Banten, Kamis (02/01/25). (Antara/Putra M. Akbar)

KBR, Jakarta–  Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam mencapai swasembada pangan, khususnya swasembada beras. Hal ini disampaikan Prabowo pada telekonferensi bersama petani, penyuluh pertanian, kepala dinas provinsi, serta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), yang dihadirinya secar mendadak, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (3/2). 

Prabowo menegaskan, masalah pangan adalah masalah kedaulatan, kemerdekaan, dan ketahanan bangsa.

"Kalau kita mau jadi negara maju, pangan harus aman dulu. Dan saya minta semua pihak untuk dengan hati yang tulus, dengan cinta tanah air, dengan cinta merah putih, dengan patriotisme yang tinggi, setia kepada tujuan ini. Petani kita adalah produsen, produsen pangan. Hidup mereka harus baik, kesejahteraan mereka harus meningkat," kata Prabowo dikutip dari Sekretariat Presiden, Selasa (4/2/2025).

Salah satu poin utama yang ditekankan Prabowo adalah penetapan harga gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram. Kepala Negara menegaskan, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga keseimbangan ekonomi dalam rantai distribusi pangan.

"Saya ulangi, Rp6.500. Saya siap keluarkan PP. Saya tidak main-main. Ini katakanlah, ini adalah masalah kebangsaan. Pengusaha harus untung, tapi tidak bisa untung seenaknya. Semua pihak harus menang, produsen, petani, pengusaha, dan konsumen. Kalau negara lain bisa, Indonesia harus bisa juga. Dan kalau tidak mau, ya sudah, tutup aja, nggak usah bikin penggilingan padi. Saya ambil alih, negara akan ambil alih penggilingan padi. Saya katakan, ini masalah hidup dan mati, ini masalah survival. Saya tidak main-main," kata Prabowo.

Baca juga:

Sebelumnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan harga pokok pembelian (HPP) gabah Rp500. Semula HPP gabah Rp6.000, mulai 15 Januari 2025 HPP menjadi Rp6.500 dengan kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10% gabah kering panen di petani. Sementara untuk GKP di penggilingan dipatok sebesar Rp6.700 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%. 

Untuk gabah kering giling (GKG) di penggilingan ditetapkan sebesar Rp8.000 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14% dan kadar hampa maksimal 3%, sedangkan GKG di gudang Bulog sebesar Rp8.200 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14% dan kadar hampa maksimal 3%.

Sementara itu, harga beras di gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 2%.

HPP tercantum dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) No.2/2025 tanggal 12 Januari 2025 tentang Perubahan Atas HPP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

“Kami bersama-sama Bulog akan memulai penyerapan mulai 15 Januari ini dengan HPP yang telah disesuaikan,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).

Bulog
Beras
gabah kering panen
HPP gabah
gabah kering giling
Presiden Prabowo Subianto

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...