NASIONAL

Olimpiade Paris, Sabet 2 Emas Indonesia Melejit di Posisi 28

"Terima kasih Rizki Juniansyah."

AUTHOR / Resky Novianto

EDITOR / Rony Sitanggang

Indonesia raih 2 emas di olimpiade Paris
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah usai upacara pengalungan medali kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). (Antara/Wahyu)

KBR, Jakarta -  Peringkat Indonesia melesat naik dari posisi 70-an ke peringkat 28 klasemen sementara perolehan medali Olimpiade Paris pada Jumat (09/08/2024) pagi. Naiknya peringkat ini berkat sumbangan dua emas dari cabang panjat tebing dan angkat berat.

Emas pertama disumbangkan atlet panjat tebing, Veddriq Leonardo. Veddriq mengalahkan pemanjat China, Wu Peng di babak final. Veddriq mengukir catatan waktu 4,75 detik. 

Sementara itu medali perunggu diamankan oleh Sam Watson. Ia mengukir catatan waktu 4,74 detik.

red

Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo usai menjuarai nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). (Antara/Wahyu Putro)

Sementara emas kedua disumbangkan Lifter Rizki Juniansyah Jumat dini hari  WIB. Riski  mengukir sejarah sebagai atlet angkat besi pertama Indonesia yang meraih emas olimpiade. Rizki juga memecahkan rekor dunia di kelas 73 kilogram dengan angkatan clean and jerk 199 kilogra.  Total angkatan 365 kg.

Ketua kontingen Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 Anindya Bakrie melalui media sosialnya menyampaikan selamat kepada kedua atlet peraih emas.

"Terima kasih Rizki Juniansyah. Selamat Rosan Roeslani, Raja Sapta Oktohari, Pak Marciano, dan Pak Dubes Oemar. Indonesia Raya berkumandang lagi," ujar Anindya.

red

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah usai upacara pengalungan medali kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). (Antara/Wahyu)

Baca juga:

Indonesia sebelumnya mengoleksi satu perunggu yang disabet cabor tunggal putri badminton, Gregoria Mariska Tunjung atau Jorji.

Indonesia untuk kali kedua meraih dua emas dalam Olimpiade. Raihan dua emas sebelumnya didapat pada Olimpiade 1992 melalui Susi Susanti dan Alan Budikusuma dari cabor bulutangkis.

Diperkirakan, peraih medali di Olimpiade Paris akan mendapatkan dana dari pemerintah hingga miliaran rupiah. Di Olimpiade tahun 2000 misalnya, pemerintah menyediakan bonus Rp5 miliar untuk peraih medali emas, Rp2 miliar untuk peraih perak, dan peraih perunggu Rp1 miliar.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!