Sudah 1.200 yang kami sudah ingatkan dan kami suruh diperbaiki.
Penulis: Shafira Aurel
Editor: Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut banyak situs dan aplikasi pemerintah yang mudah disusupi iklan atau konten judi online (judol).
Menurutnya, ini menjadi salah satu masalah serius yang harus segera diatasi guna menekan maraknya kasus judi online di tanah air.
"Aplikasi-aplikasi yang dimiliki oleh pemerintah, karena itu kan aplikasi yang rentan itu disisipi menjadi tempatnya dia main judi online kira-kira begitu. Karena banyak ya aplikasi-aplikasi pemerintah itu atau situs-situs pemerintah itu banyak yang disusupi. Karena apa? Lemah. Kemudian standar-standar yang ditentukan itu dia tidak laksanakan. Sehingga pemain judi ini menyisipkannya di situ," ujar Hinsa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Hinsa mengeklaim BSSN telah memberitahu kepada pemerintah dan DPR terkait hal ini. Ia meminta pihak terkait segera memperbaiki sistem dan aplikasinya.
"Itu sudah kami lakukan dan hampir berapa yang kita ituin, sudah 1.200 yang kami sudah ingatkan dan kami suruh diperbaiki sama yang punya sistemnya. Dan kami juga minta juga ke Kominfo ini takedown, ini takedown," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (sekarang Komunikasi dan Digital) menyebut ada 23.616 konten terkait judi online yang disisipkan di halaman situs pemerintah. Tak hanya itu, sebanyak 22.205 konten judi online juga ditemukan di situs lembaga-lembaga negara.
Baca juga:
- Situs Pemerintah Disusupi 23 Ribuan Konten Judi Online
- Pemerintah Tak Berani Tangkap Bandar Besar Judi Online?
- Polisi Tangkap Pegawai Komdigi, Diduga Tak Blokir Judi Online Karena Sudah Kenal