NASIONAL

Masyarakat Antusias Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Menkes Hadapi Ekspektasi Tinggi

"Akibatnya apa? kalau ini ada apa-apa yang dikejar duluan Menkes, abis itu Mendagri, lalu semua Gubernur/Kepala daerh dikejar sama bapak Presiden,”

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Muthia Kusuma

Google News
kesehatan
Petugas kesehatan menimbang berat badan bayi di Posyandu di Palembang, Sumsel, Rabu, (24/3/21). (FOTO: ANTARA/Feny Selly)

KBR, Jakarta- Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menilai tingginya ekspektasi masyarakat terhadap program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) jadi tantangan besar.

Hal itu disampaikan Budi menanggapi hasil Survei Litbang Kompas soal tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap program prioritas Prabowo-Gibran. Salah satunya, penyediaan layanan kesehatan gratis sebesar 85 persen.

“Ini buat saya bukan hal yang bagus, ini di mata saya ekspektasi masyarakat tinggi sekali mengenai program ini. Akibatnya apa? Akibatnya masyarakat nanti akan minta ke bapak/ibu kepada daerah. Pak Prabowo juga akan merasa ini penting buat dia. Akibatnya apa? kalau ini ada apa-apa yang dikejar duluan Menkes, abis itu Mendagri, lalu semua Gubernur/Kepala daerah dikejar sama bapak Presiden,” ujar Budi dalam Rakor Pengendalian Inflasi, Senin (20/1/2025).

Menkes Budi Gunadi mendorong kepala daerah secara masif melakukan sosialisasi terhadap program tersebut. Kata dia, masyarakat perlu dinarasikan untuk melakukan pemeriksaan guna mengetahui penyakit sedini mungkin.

Sebab Budi menyebut sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan kasus yang dapat dicegah, seperti stroke dan penyakit jantung.

Menurut Budi, pemeriksaan kesehatan gratis adalah satu-satunya program yang akan mencakup seluruh masyarakat Indonesia baik dari bayi hingga lanjut usia.

Baca juga:

Ia mengungkapkan baru 39,8 persen masyarakat Indonesia yang telah skrining penyakit tidak menular, dan penduduk dengan usia lebih dari 20 tahun tidak pernah melakukan pemeriksaan.

"Jika dirinci, 62 persen tidak pernah periksa gula darah, 61 persen tidak periksa kolesterol, 32 persen tidak pernah periksa tekanan darah, dan lainnya," kata Budi.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan, layanan pemeriksaan kesehatan atau medical check up gratis untuk warga yang berulang tahun, bisa dinikmati mulai Februari 2025.

Masyarakat dapat melakukan pemeriksaan hingga 30 hari setelah ulang tahun. Bagi yang ulang tahunnya jatuh pada Januari hingga Maret 2025, masa berlaku pemeriksaan diperpanjang hingga 30 April 2025. Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan tersedia di 10.000 puskesmas dan 20.000 klinik pada awal Februari 2025.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!