NASIONAL

Longsor di Tambang Emas Gorontalo, Korban Tewas 23 Orang, Puluhan Hilang

Pencarian korban terkendala hujan lebat serta kondisi tanah labil.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Agus Luqman

Longsor di Tambang Emas Gorontalo, Korban Tewas 23 Orang, Puluhan Hilang
Petugas SAR Gorontalo mendata jumlah korban tanah longsor di Posko SAR Bone Bolango, Gorontalo, Senin (8/7/2024). (Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin)

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa hingga Senin sore dari bencana longsor di kawasan tambang emas rakyat di Desa Tulabolo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mencapai 23 orang.

Juru bicara BNPB Abdul Muhari mengatakan masih ada 48 korban yang hilang dan 18 orang luka-luka yang terdata oleh BNPB. Sedangkan 24 orang selamat.

"Saat ini kami masih menunggu update data terakhir, meskipun saat ini kita telah disampaikan ada sekitar 13 jasad ditemukan. Mungkin 10 (data sebelumnya) ditambah 13, jadi ada sekitar 20-an korban ditemukan hari ini," kata Muhari dalam keterangan resmi Disaster Briefing BNPB, Selasa (9/7/2024).

Abdul Muhari mengatakan ada sebanyak 231 personil SAR gabungkan yang diturunkan untuk melakukan pencarian korban yang hilang.

BNPB terus melakukan pemantauan secara aktual dengan berkoordinasi bersama BPBD Kabupaten Kabupaten Bone Bolango.

Baca juga:

Tanah longsor melanda di kawasan tambang mineral di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Minggu pagi (7/7), pukul 09.00 waktu setempat atau Wita.

Informasi dari BNPB, ada lebih dari 200 personel gabungan melakukan upaya pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap mereka yang tertimpa material longsor. Selain hujan lebat, kondisi tanah labil menjadi kendala dalam pencarian korban hilang.

Pencarian juga terhambat beberapa faktor lain, yaitu jalan menuju lokasi terdampak tidak dapat diakses kendaraan. Sedangkan jarak tempuh dari pos lapangan yang berada di Desa Tulabolo selama 9 jam dengan berjalan kaki. Hanya ada satu jembatan yang menghubungkan lokasi terdampak.

Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Kecamatan Suwawa Timur masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada Rabu (10/7/2024).

Turunnya hujan lebat sempat membuat pencarian korban hilang bencana tanah longsor di Desa Tulabolo dihentikan sementara pada Senin (8/7/2024).

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!